Menuju konten utama

Sinopsis Bumi Cinta Novel Islami Karya Habiburrahman El-Shirazy

Sinopsis Bumi Cinta novel karya Habiburrahman El Shirazy: menjaga kekuatan iman.

Sinopsis Bumi Cinta Novel Islami Karya Habiburrahman El-Shirazy
Novel Bumi Cinta. foto/Goodreads

tirto.id - Novel berjudul Bumi Cinta ditulis oleh Habiburrahman El-Shirazy atau akrab disapa Kang Abik. Bumi Cinta diterbitkan pertama kali pada Februari 2019 oleh Penerbit Republika dan telah beberapa kali dicetak ulang.

Novel ini terdiri dari 546 halaman. Latar ceritanya mengambil lokasi negeri orang dan menampilkan cerita tentang bagaimana mempertahankan iman di sana. Pada bagian cover novel ini tertulis kalimat "Novel Pembangun Jiwa" sebagaimana karya Kang Abik lainnya.

Sinopsis Novel Bumi Cinta

Bumi Cinta mengisahkan tentang perjalanan Muhammad Ayyas atau yang biasa dipanggil Ayyas. Melansir dari laman Perpusnas, ia adalah seorang mahasiswa dari Indonesia yang juga merupakan seorang santri salaf.

Ayyas harus melakukan sebuah penelitian di negeri yang paling menjunjung tinggi seks bebas yakni Rusia. Ia harus berjuang mempertahankan keimanan, keyakinan, dan akidahnya. Saat itu Moskwa sedang dalam keadaan musim dingin, dan Ayyas di jemput oleh Devid, sahabat SMP-nya dulu.

Tanpa Ayyas duga, ia dikejutkan dengan sebuah kenyataan bahwa dirinya harus satu apartemen dengan wanita-wanita Rusia yang berparas sangat cantik. Mereka bernama Yelena dan Linor. Sejak saat inilah perjalanan hidup Ayyas dipenuhi dengan banyak godaan.

Sesekali bayangan wajah-wajah cantik gadis Rusia itu menghampiri Ayyas. Tidak mudah bagi Ayyas untuk menampiknya meskipun ia sudah berusaha. Namun, paras cantik mereka sudah seperti menempel dalam pikiran Ayyas.

Setiap kali teringat oleh wajah-wajah cantik itu, ia segera beristighfar berulang kali. Bahkan lebih dari 70 kali. Saat beristighfar, Ayyas teringat pesan Kiain Lukman Hakim ketika di Pesantren Magelang. “Ingatlah Nak, kecantikan wanita itu yang jadi sebab para santri dan satria agung batal bertapanya!”

Zikir panjang terus Ayyas ucapkan hingga ia tertidur. Dalam tidurnya inilah, Ayyas bermimpi ada dua ekor ular masuk ke dalam kamarnya dan memburunya.

Novel Bumi Cinta memberikan pencerahan bagi pembacanya bahwa hidup di lingkungan yang penduduknya sangat minim memeluk agama membutuhkan perjuangan yang sangat kuat untuk mempertahankan keimanan.

Itulah persoalan yang sedang dialami oleh Ayyas. Lantas, bagaimanakah cara Ayyas mempertahankan keimanan di tengah gempuran godaan iman yang luar biasa?

Profil Habiburrahman El Shirazy

Habiburrahman El Shirazy atau kerap disapa Kang Abik adalah seorang novelis dan mubaligh Indonesia. Ia lahir di Semarang, 30 September 1976. Kang Abik mengenyam pendidikan dasar di Madrasah Tsanawiyah Futuhiyyah 1 Mranggen, Demak (1992) sembari belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen.

Kang Abik meneruskan bersekolah di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Surakarta (1995). Kemudian ia melanjutkan Perguruan Tinggi di Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadits, Universitas Al Azhar di Kairo (1995). Dia lalu mengambil Postgraduate Diploma S2 di The Institute for Islamic Studies di Kairo (2001).

Kang Abik cukup aktif dalam bidang dakwah. Ia pernah ditunjuk sebagai duta Indonesia pada "Perkemahan Pemuda Islam Internasional Kedua" yang diadakan WAMY (The World Assembly of Moslem Youth) di kota Ismailia, Mesir (1996).

Pada kegiatan itu dia berorasi dengan menampilkan tema "Tahqiqul Amni Was Salam Fi'Alam Bil Islam" (Realisasi Keamanan dan Perdamaian di Dunia dengan Islam) yang diapresiasi sebagai orasi terbaik kedua.

Kiprah dakwah Kang Abik lainnya, yaitu aktif di Majelis Sinergi Kalam (Masika) ICMI Orsat Kairo (1998-2000), pengurus pada Dewan Assatidz Pesantren Virtual Nahdatul Ulama yang berpusat di Kairo, dan memprakarsai kemunculan Forum Lingkar Pena (FLP) dan Komunitas Sastra Indonesia (KSI) di Kairo.

Sekembalinya ke Indonesia, Kang Abik cukup aktif dalam kepenulisan selain memiliki pekerjaan sebagai pengajar dan mengurus pesantren Basmala. Karya sastra Kang Abik cukup banyak.Dia juga menggarap berbagai naskah pementasan hingga antologi cerpen, di samping novel-novel.

Menurut laman Goodreads, karya-karya Kang Abik banyak diminati tak hanya di Indonesia, tetapi juga negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Karya-karya fiksinya dinilai kental nilai Islaminya dan mendorong semangat para pembacanya.

Beberapa judul novel karyanya adalah Ayat-Ayat Cinta (2004), Di Atas Sajadah Cinta (2004), Ketika Cinta Berbuah Surga (2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (2005), Ketika Cinta Bertasbih 1 (2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember, 2007), dan Dalam Mihrab Cinta (2007).

Baca juga artikel terkait HIBURAN atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Dipna Videlia Putsanra