tirto.id - Ustaz Riza Basalamah diundang ceramah oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), pada Sabtu, 8 Juni 2024, di kompleks perumahan menteri, Jl. Widya Chandra, Jakarta.
Kabar terkait Ustaz Riza Basalamah yang diundang Menteri ATR AHY diketahui melalui akun Instagram @syafiqrizabasalamah_official.
Kedatangannya di rumah menteri langsung disambut AHY. Selain itu, anggota DPR Andre Rosiade juga ikut menyambut Riza Basalamah yang mengenakan sarung serta berpeci.
"Alhamdulillah Allah Beri Kelancaran Kajian Keluarga Bapak Menteri @agusyudhoyono," tulis Ustaz Riza Basalamah via akun Instagram pribadi.
Senada dengan sang pendakwah, AHY juga melakukan hal yang sama via akun Instagram @agusyudhoyono. Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini turut mengunggah postingan acara yang sama.
Ceramah agama yang diisi Ustaz Riza Basalamah dilakukan di sebuah ruangan dan dipenuhi cukup banyak orang. Sebelum pulang, AHY menjamu Riza Basalamah lewat sajian makanan di depan sebuah taman. Menurut Menteri ATR itu, ceramah agama dilakukan atas usulan istrinya, Annisa Pohan.
"Mengisi akhir pekan, atas inisiatif istri tercinta @annisayudhoyono kediaman kami menjadi tuan rumah kajian ilmu @kajiantunggadewi oleh guru kita semua, Ustadz Syafiq Riza Basalamah," tulis AHY.
Acara ceramah agama yang digelar AHY dengan mengundang Ustaz Riza Basalamah lantas menimbulkan pro kontra dan viral. Sejumlah kontroversi muncul di kalangan masyarakat.
Mereka mengait-ngaitkan dengan wahabi yang selama ini dinilai menjadi aliran Ustaz Riza Basalamah. Banyak pula yang mendukung acara tersebut karena penceramah yang diundang adalah sekelas Riza Basalamah.
Profil Ustaz Riza Basalamah & Kontroversi
Ustaz Riza Basalamah selama ini kerap mengisi kajian agama untuk sejumlah kalangan. Pemilik nama lengkap Syafiq Riza Hasan Basalamah itu disebut-sebut termasuk ustaz golongan salafi.
Ada yang mengatakan nama lengkapnya adalah Syafiq Riza bin Hasan bin Abdul Qadir bin Salim bin Zaid Basalamah. Konon, Basalamah dikabarkan sebagai salah satu marga yang berasal dari Hadramaut, Yaman. Mereka datang ke tanah air pada masa Hindia Belanda.
Lahir di Jember pada 15 Desember 1977, pria 46 tahun ini juga dikenal selalu penulis dan pengajar. Beberapa buku karyanya semisal berjudul "Andai Aku Tidak Menikah Dengannya", "RUMAHKU MASIH NGONTRAK", "Mimpi Bertemu Nabi", "Bersama Keluarga Masuk Surga", dan "Berbekal Setengah Isi Setengah Kosong".
Ustaz Riza Basalamah mengenyam pendidikan di Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Bondowoso. Lalu mengambil program D1 di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), Jakarta. Setelah itu, Riza Basalamah pergi ke Arab Saudi untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Madinah.
Berdasarkan data Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti) yang diakses secara daring, Ustaz Riza Basalamah atau Syafiq Riza Hasan sekarang menjadi dosen tetap dan aktif mengajar di Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah (STDI) Imam Syafi`i Jember.
Ia mengampu program studi (prodi) Ahwal Al-Syakhshiyyah. Masih berdasarkan sumber yang sama, Riza Basalamah menyelesaikan S1 (Lc) hingga S3 (Dr) di The Islamic University Of Medina alias Universitas Islam Madinah.
Kendati berstatus penceramah sekaligus dosen, sepak terjang Ustaz Riza Basalamah sering diwarnai dengan kontroversi.
Pada periode Februari 2024, sebuah acara kajian yang rencananya menghadirkan Riza Basalamah akhirnya dibatalkan di Masjid Assalam Purimas, Surabaya.
"Qodarrullah kajian dibatalkan, semoga Allah menjaga kita semua," tulisnya via akun Instagram sembari mengunggah surat yang dilayangkan GP Ansor.
Dalam surat yang disampaikan Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya, mereka merasa keberatan atas kehadiran Ustaz Riza Basalamah. Alasannya, ceramahnya dianggap bersifat provokatif dan adu domba.
Selain itu, ceramah Ustaz Riza Basalamah juga dinilai cenderung menimbulkan ujaran kebencian dan dapat memecah belah kerukunan umat Islam, khususnya di Kecamatan Gunung Anyar.
Sementara Ketua Umum PP GP Ansor, Addin Jauharuddin, kala itu menolak anggapan pihaknya mengusir atau membubarkan kegiatan pengajian yang dilakukan Riza Basalamah di Gunung Anyar, Surabaya.
"Tidak pernah Banser membubarkan pengajian, yang ada setiap ada pengajian Banser selalu mengawal," papar Addin.