Menuju konten utama

Siapa Saja Kader PDIP yang Kini Dukung Prabowo-Gibran?

Artikel ini memuat sejumlah nama kader PDIP yang kini dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Siapa Saja Kader PDIP yang Kini Dukung Prabowo-Gibran?
Politikus PDIP Maruarar Sirait berbincang dengan Presiden Joko Widodo saat pertemuan sidang Tahunan MPR. tirto.id/Jay Akbar

tirto.id - Kesolidan di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menghadapi ujian berat di kontestasi Pilpres 2024. Sejumlah kader penting hingga simpatisannya banyak yang berubah haluan mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Mereka meninggalkan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, yang diusung PDIP.

Berubahnya dukungan kader dan simpatisan PDIP ini telah bergaung sejak lama. Semenjak pertengahan 2023 sampai sekarang, ada saja kabar mengenai hengkangnya sejumlah tokoh internal dari partai politik berlogo kepala banteng ini.

Gibran Rakabuming Raka, misalnya, tidak hanya keluar dari PDIP. Ia lantas menjadi pesaing utama capres-cawapres dari PDIP dengan bergabung bersama capres Prabowo Subianto sebagai cawapresnya.

Dari situlah selanjutnya makin meruncing masalah pembelotan di tubuh PDIP. Sejumlah kader lebih memilih untuk tetap bersama Jokowi dalam mendukung Prabowo-Gibran. Dukungan pun terang-terangan dilakukan.

Internal PDIP juga melakukan sanksi keras pada kadernya yang membelot. Budiman Sudjatmiko, contohnya, langsung diberikan surat pemecatan usai menyampaikan sikap politiknya mendukung Prabowo-Gibran. Di sisi lain, PDIP juga kehilangan kader terbaiknya dengan cara halus seperti yang dilakukan Maruarar Sirait yang mengundurkan diri secara sukarela baru-baru ini.

Daftar Nama Kader PDIP yang Kini Dukung Prabowo-Gibran

Aksi membelot yang dilakukan sejumlah kader PDIP dengan mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran telah berlangsung lama, bahkan sebelum cawapres untuk Prabowo ditentukan.

Namun, sejak Gibran, putra tertua Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi merapat dan menjadi cawapres Prabowo, gonjang-ganjing seakan terjadi di tubuh PDIP. Ada yang masih setia, namun ada pula yang meninggalkan dan merapat ke kubu sebrang.

Siapa saja mantan kader PDIP yang terang-terangan mendukung Prabowo-Gibran? Berikut nama-namanya:

1. Budiman Sudjatmiko

Budiman Sudjatmiko resmi mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024 pada 18 Agustus 2023 lalu. Ia pun turut meresmikan relawan Prabu (Prabowo-Budiman Bersatu) di kesempaan yang sama. Bagi Budiman, visi yang diusung Ketua Umum Partai Gerindra tersebut sejalan dengannya.

Dukungan tersebut berbuah sanksi bagi Budiman dari PDIP atas tindakan indisipliner. Opsinya hanya mengundurkan diri atau dipecat. Akhirnya Budiman dipecat dari PDIP pada 24 Agustus 2023 melalui surat pemecatan yang ditandatangani Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dan Sekjen Hasto Kristiyanto.

Budiman dikenal menjadi aktivis reformasi 98. Pria kelahiran Majenang, Cilacap, 10 Maret 1970, tersebut bergabung dengan PDIP pada 2004. Ia mendirikan REPDEM (Relawan Perjuangan Demokrasi) yang menjadi organisasi sayap partai tersebut. Ia pun sempat menjadi anggota DPR RI periode 2009-2019.

2. Effendi Simbolon

Effendi Muara Sakti Simbolon atau Effendi Simbolon sempat menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran rakabuming Raka setelah keduanya dideklarasikan sebagai bakal capres dan cawapres untuk Pilpres 2024 pada 22 Oktober 2023 dari Koalisi Indonesia Maju.

Anggota Komisi I DPR RI tersebut menyatakan harapannya agar keduanya amanah dan terpilih pada Pemilu 2024. Hal itu dituangkan secara tertulis sebagai Ketua Umum Punguan Simbolon Dohot Boruna se-Indonesia (PSBI).

Di sisi lain, Effendi tidak akan maju kembali dalam bursa bakal calon legislatif (caleg) di Pileg 2024. Posisinya digantikan Ferdinand Hutahaean di Dapil Jakarta III. Effendi pernah beberapa kali menjadi wakil rakyat dari PDIP melalui Pileg 2004, 2009, 2014, dan 2019.

3. Bobby Nasution

Wali Kota Medan, Bobby Nasution, memutuskan untuk mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran dan meninggalkan PDIP. Ia pun bergabung menjadi relawan di Rumah Kolaborasi Booby Nasution (RKBN). RKBN diklaim memiliki 7 ribu relawan di 33 kabupaten/kota se-Sumatra Utara yang siap berjuang memenangkan Prabowo-Gibran.

Bobby mengaku berbalik arah mendukung kakak iparnya itu dengan alasan sebagai upaya memajukan Indonesia. Pilihan kepemimpinan negara ini akan diserahkan pada siapa, semua tergantung dari hati dan pikiran sendiri. Pernyataan sikap politik Bobby ini disampaikan November 2023 lalu.

4. Maruarar Sirait

Maruarar Sirait atau Ara secara resmi mengundurkan diri dari PDIP pada 15 Januari 2024. Ia mengaku telah berdiskusi dengan orang terdekat termasuk teman-temannya untuk keluar dari partai yang pernah membesarkannya.

Salah satu alasan mantan Ketua Taruna Merah Putih (organisasi sayap PDIP) ini mundur yaitu ingin melangkah bersama Presiden Jokowi dalam perpolitikan.

Menurut Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, keanggotaan PDIP bersifat sukarela. Setiap anggota berhak mengajukan pengunduran diri. Menurutnya, Ara juga telah berhasil sebagai pengusaha. Bersama PDIP, Ara pernah menjadi anggota Komisi XI DPR-RI periode 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019.

Kendati demikian, belum ada kepastian dari Ara untuk ikut bergabung mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Ada pun Budiman Sudjatmiko berharap kolega masa lalunya di PDIP itu bisa bergabung dengannya.

5. Mulyadi Jayabaya

Kader PDIP yang juga mantan Bupati Lebak, Mulyadi Jayabaya, juga memilih merapat mendukung capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Ia kedapatan memfasilitasi perjumpaan Prabowo Subianto dengan ribuan simpatisannya pada 3 Desember 2023 lalu. Ia menempatkan pertemuan itu di rumahnya yang berada di Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten.

Mulyadi belum lama bergabung dengan PDIP. Ia sebelumnya menjadi anggota Partai Golkar mulai 1975, lalu pindah ke PDIP. Mulyadi sempat menjadi Ketua DPC PDIP Lebak pada 2001.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2024 atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Politik
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Balqis Fallahnda & Iswara N Raditya