tirto.id - Miftah Maulana menyatakan diri mundur sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Miftah menyampaikan pengunduran diri melalui konferensi pers di Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji Sleman, Jumat (6/12/2024).
Miftah mundur imbas dari kontroversinya saat melontarkan candaan kepada penjual es teh dalam acara pengajian di Magelang, November 2024 lalu. Belakangan, kasus itu viral pada Desember 2024 ini hingga membuatnya ditegur istana.
Presiden RI, Prabowo Subianto menanggapi baik dan menghargai sikap Miftah yang mundur dari jabatan. Prabowo menegaskan, pihaknya akan segera mencari pengganti, dengan turut serta melibatkan berbagai pihak.
Saya kira itu adalah tindakan bertanggung jawab. Terlepas mungkin ya salah ucap, beliau sadar beliau salah, beliau bertanggung jawab, beliau mengundurkan diri,” kata Prabowo dikutip dari laman Sekretariat Kabinet (Setkab), Sabtu (7/12).
“Nanti kita lihat kalangan yang mengerti masalah ini semua, mungkin nanti mereka akan kasih masukan. Majelis Ulama, kalangan-kalangan dari ormas-ormas keagamaan, dan sebagainya nanti kita minta pendapat dari mereka,” tambah dia.
Calon Pengganti Miftah: UAH hingga Yaqut Cholil
Ada banyak nama yang mulai digadang-gadang jadi calon pengganti Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden. Siapa saja, berikut nama-nama yang mulai mencuat sebagai pengisi jabatan yang ditinggalkan Miftah:
1. Ustaz Adi Hidayat
Ustaz Adi Hidayat (UAH) jadi salah satu nama yang santer diisukan menjadi calon pengganti Miftah. Ia sejauh ini dikenal sebagai penceramah yang populer hingga ia memiliki lebih dari 5 juta pengikut di YouTube. Saat ini, Adi Hidayat menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Tabligh Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah 2022-2027.Belakangan, juga muncul video Ustaz Adi Hidayat tengah mendoakan Prabowo Subianto. Namun perlu dicatat, video itu diambil ketika Prabowo mencalonkan diri sebagai pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 silam.
2. Yaqut Cholil Qoumas
Nama lain yang santer dikaitkan sebagai pengganti Miftah, ialah Mantan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas. Ia sebelumnya menjabat sebagai Menag pada 2020-2024 lalu. Pengalamannya di bidang pemerintahan, tentunya jadi salah satu pertimbangan.Selain itu, pertimbangan lain ialah latar belakang Yaqut Cholil yang sama dengan Miftah. Yaqut Cholil merupakan tokoh agama Nahdlatul Ulama (NU) dan ia pernah menjabat di salah satu badan otonom NU, Gerakan Pemuda (GP) Ansor, sebagai ketua sejak 2016-2024.
3. Ali Mochtar Ngabalin
Ali Mochtar Ngabalin merupakan salah satu tokoh agama yang juga pernah aktif di pemerintahan. Pria yang juga politikus Partai Golkar tersebut, pernah menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP) pemerintahan Joko Widodo sejak 2018 silam.Selama di jabatan kala itu, Ngabalin kerap muncul untuk memberi tanggapan ke publik. Selain pernah aktif di pemerintahan, Ngabalin juga dikenal cukup dekat dengan Prabowo. Pada 2014 lalu, pria kelahiran Fakfak itu pernah menjadi juru debat tim Pemenangan Prabowo.
Sementara, pengalamannya di organisasi ke-Islaman, di antaranya Ngabalin pernah menjadi Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (2003-2006) dan Ketua DPP Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI).
4. Gamal Albinsaid
Gamal Albinsaid atau dikenal sebagai Dokter Gamal merupakan sosok muda yang juga digadang-gadang akan mengisi jabatan Utusan Khusus. Ia selama ini dikenal karena prestasi dan inovasinya, yang juga diakui dunia. Ia pernah mendapatkan penghargaandari Raja Charles (Inggris), serta pernah diundang Presiden Rusia Vladimir Putin.
Saat ini, Gamal juga dikenal sebagai politisi dan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Partai PKS. Belakangan PKS juga memiliki hubungan harmonis di pemerintahan Prabowo. Salah satunya dibuktikan, ketika Prabowo Subianto mengangkat Yassierli sebagai Menteri Ketenagakerjaan, sebagai orang usulan PKS.
Siapa Pengganti Gus Miftah sebagai Utusan Presiden?
Prabowo sudah menegaskan akan segera mencari pengganti Gus Miftah. Namun sebelumnya, ada pernyataan menarik yang pernah pernah dilontarkan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Sufmi Dasco menyebut jika jabatan Utusan Khusus Presiden bisa saja kosong.
“Posisi itu boleh diisi, dan boleh tidak diisi,” kata Dasco saat ditemui awak media di kediaman Prabowo, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (7/12).
Sebab, menurut Dasco nomenklatur Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan dibuat untuk mewadahi Miftah Maulana yang dikenal aktif dalam bidang tersebut.
“Nomenklatur itu dibuat karena memang Gus Miftah itu dia mempunyai perhatian yang besar terhadap toleransi umat beragama, dan juga banyak keliling daerah, dan dia juga banyak melapor soal sarana-prasarana keagamaan yang kurang memadai, banyak di daerah-daerah, sehingga kemudian dibuat utusan khusus Presiden bidang toleransi kerukunan umat beragama dan prasarana keagamaan,” terang Dasco.
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Dipna Videlia Putsanra