Menuju konten utama

Siapa Pemilik Zenius, Kenapa Tutup, dan Benarkah Bangkrut?

Siapa pemilik dan pendiri Zenius? Lantas, mengapa Zenius tutup dan apakah mengalami kebangkrutan?

Siapa Pemilik Zenius, Kenapa Tutup, dan Benarkah Bangkrut?
Zenius Education. wikimediacommons/free/zenius.net

tirto.id - Startup Edutech, Zenius berhenti beroperasi sementara setelah dikabarkan mengalami kebangkrutan. Kabar ini menghebohkan publik dan menjadi perbincangan di media sosial. Tidak sedikit yang ingin mengetahui siapa pemilik Zenius dan kenapa bangkrut?

Kabar mengenai Zenius yang berhenti beroperasi itu mencuat ke publik usai akun Instagram @ecommurz mengunggah pernyataan resmi dari Zenius melalui Instagram Story pada Kamis, 4 Januari 2023.

Dalam pernyataan tersebut, Zenius mengungkap bahwa alasan mereka memutuskan untuk tutup sementara adalah karena menghadapi kendala operasional. Keputusan yang mereka ambil menurut Zenius merupakan langkah strategis.

Kenapa Zenius Tutup dan Benarkah Bangkrut?

Zenius dalam pernyataannya menyampaikan permintaan maaf kepada pengguna setia yang merasa kecewa karena keputusan tersebut. Perusahaan yang telah berdiri sejak 2004 itu juga berterima kasih kepada pengguna dan mitra yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan.

“Saat ini Zenius sedang mengalami tantangan operasional, dan kami sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang akan ditimbulkan bagi para pengguna kami. Kami mengambil langkah strategis untuk menghentikan operasi secara sementara, tetapi kami menjamin bahwa kami tidak akan berhenti berusaha untuk menjalankan dan mewujudkan visi untuk merangkal Indonesia yang cerdas, cerah, asik,” kata Zenius dalam pernyataan itu.

Permasalahan Zenius sebetulnya sudah mulai terendus sejak Mei 2022, ketika mereka memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada lebih dari 200 karyawan. Zenius memberikan pesangon untuk karyawan yang di-PHK sesuai peraturan yang berlaku.

Saat itu, Zenius mengatakan, keputusan PHK diambil karena mereka tengah menghadapi kondisi ekonomi makro yang buruk.

Lantas, apakah Zenius mengalami kebangkrutan dan terpaksa tutup?

Pemilik sekaligus pendiri Zenius, Sabda Putra Subekti atau Sabda PS, sebuah postingan X yang diunggah oleh @MikaelDewabrata, mengatakan bahwa dia belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

Namun, Sabda sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada setiap orang yang memberikan dukungan kepada Zenius.

“Gue baca semua replies dan qts jadi terharu banget. Gue belom bisa ngasih banyak komen dan cerita, tp with this tweet gue mau really appreciate & berterimakasih banget atas apresiasi kalian semua ke zenius dan tim ya. Thanks to @MikaelDewabrata yg udah bikin thread singkat ini, love the fact that you used logo lama kita yg temanya “unlocking the mind”. Love you all guys,” tulis Sabda melalui akun X @sabdaps pada Rabu (3/1/2023).

Profil Sabda PS Pemilik Zenius

Pemilik sekaligus pendiri dari Zenius adalah Sabda Putra Subekti atau lebih dikenal dengan sebutan Sabda PS, seorang laki-laki yang lahir pada 1 Februari 1979. Sabda menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Zenius.

Sabda adalah alumni SMPN 115 Jakarta dan SMAN 8 Jakarta. Dia melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah dengan mengambil jurusan Teknik Informatika di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Setelah itu, Sabda melanjutkan studinya dengan mengambil kuliah daring jurusan Matematika dan Filsafat di Universitas London. Lalu, dia juga mengambil jurusan Antropologi di Universitas Oxford.

Kariernya di ranah bisnis pendidikan diawali dengan pengalamannya mendapatkan nilai di bawah rata-rata negara lain,ketika mengikuti tes untuk S2 ke Amerika Serikat.

Sabda lantas menganalisis penyebab yang membuat dia tidak mendapatkan nilai yang memuaskan. Kemudian, dia menemukan bahwa permasalahannya adalah kepada pola pendidikan Indonesia yang fokus kepada pengetahuan alih-alih pola pikir.

Berdasarkan pengalamannya itu, Sabda menekankan bahwa definisi pintar saat ini bukanlah orang yang pandai menghafal buku pelajaran, melainkan mereka yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

Kemudian, pada suatu kesempatan, Sabda pernah berdiskusi bersama dengan Fuad Hasan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Diskusi tersebut membuat Sabda bertekad untuk menggabungkan pendidikan dan teknologi. Hasilnya, berdirilah Zenius.

Pada tahun 2008, dia mendistribusikan konten pembelajaran Zenius dalam bentuk CD. Idenya tersebut disambut baik oleh masyarakat, terbukti dengan penjualan yang mencapai Rp1,3 miliar.

Setelah 20 tahun beroperasi, usaha yang dirintisnya harus berhenti beroperasi, dan membuat heboh banyak orang.

Baca juga artikel terkait ZENIUS atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Iswara N Raditya & Balqis Fallahnda