tirto.id - Presiden Jokowi mengungkapkan sejumlah tantangan ketika menguasai saham mayoritas PT Freeport Indonesia (PTFI) pada 2018 silam. Ungkapan itu memunculkan tanda tanya, siapa sebenarnya pemilik PT Freeport Indonesia saat ini?
Pada acara relawan Barisan Relawan Jokowi Presiden di Hotel Salak, Kota Bogor, Minggu, 18 Juni 2023, Jokowi menceritakan sejumlah ujian ketika akan mengakuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia.
Salah satu tantangannya, kata Jokowi, mengenai laporan intelijen beberapa negara yang bakal bergerak. Jokowi mengklaim, dia juga mendapat ancaman akan dijatuhkan jika keukeuh mengambil alih saham mayoritas PT FI.
Sekarang, Jokowi mengatakan, PT Freeport Indonesia sudah menjadi milik Indonesia. Dari dulunya yang hanya memiliki saham 9 persen, sekarang disebut telah memiliki 51 persen.
Sebesar 70 persen pendapatan Freeport, kata Jokowi, sudah masuk ke kas negara dalam bentuk pajak, seperti pajak badan, Pajak Penghasilan (PPh) karyawan, royalti, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta dividen.
Siapa Pemilik PT Freeport Indonesia?
Pada 12 Juli 2018, Pemerintah Indonesia menyepakati perjanjian penjualan saham FCX dan hak partisipasi Rio Tinto di PT Freeport Indonesia (PTFI) kepada Inalum, salah satu BUMN.
Inalum yang kala itu memegang 9,36 persen saham di PT Freeport Indonesia mengeluarkan dana sebesar 3,85 miliar dolar AS untuk membeli hak partisipasi Rio Tinto di PTFI dan 100 persen saham FCX di PT Indocoper Investama.
"Dengan ditandatanganinya HoA ((Head of Agreement/Pokok-Pokok Perjanjian) ini, maka telah dicapai proses divestasi 51 persen saham PT FI kepada Pemerintah Indonesia," ungkap Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI.
"Dengan ditandatanganinya Pokok-Pokok Perjanjian ini, kerja sama FCX dan INALUM diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan nilai tambah industri ekstraktif ke depan serta memberi nilai kemakmuran bagi masyarakat Indonesia," lanjutnya.
Sementara Presiden Jokowi menyampaikan 51,2 persen saham PT Freeport Indonesia telah beralih ke PT Inalum dan proses pembayaran sudah lunas.
"Hari ini merupakan momen bersejarah setelah PT Freeport beroperasi di Indonesia sejak tahun 1973," ujar Jokowi, dari Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (21/12/2018).
Ia mengatakan, kepemilikan mayoritas saham PT Freeport akan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat karena ada potensi penerimaan pajak dan royalti yang jauh lebih baik.
Kepemilikan saham 51,23 persen di PT FI itu terdiri dari 41,23 persen saham PT Inalum dan 10 persen untuk Pemerintah Daerah Papua. Pemda Papua membentuk PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPPM) dengan susunan 60 persen menjadi milik INALUM dan 40 persen dipegang BUMD Papua.
Di lain sisi, Freeport-McMoran Inc sekarang menguasai sebesar 48,77 persen saham di PT Freeport Indonesia. Pada tahun 2022 lalu, raksasa tambang emas asal Amerika Serikat itu mencatatkan pendapatan sebesar 22,78 miliar dolar AS.
Menariknya, 37 persen dari total pendapatan berasal dari operasi yang dilakukan perusahaan di Indonesia, yakni mencapai 8,43 miliar dolar AS atau sekitar Rp126 triliun.
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto