Menuju konten utama

Pemerintah Masih Izinkan Freeport Ekspor Tembaga Setelah Juni

Pemerintah memutuskan PT Freeport Indonesia masih bisa mengekspor tembaga setelah Juni 2023.

Pemerintah Masih Izinkan Freeport Ekspor Tembaga Setelah Juni
Menteri ESDM Arifin Tasrif memberikan paparan saat sarasehan di Jakarta, Selasa (21/3/2023). . ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

tirto.id - Pemerintah memutuskan PT Freeport Indonesia masih bisa mengekspor tembaga setelah Juni 2023. Sebelumnya, ekspor tembaga direncanakan untuk dilarang pertengahan tahun ini.

Merujuk UU No 3 tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba), tiga tahun setelah beleid terbit pada 10 Juni 2020 artinya pada 10 Juni 2023 semua mineral mentah yang diekspor harus melalui proses peningkatan nilai tambah di Tanah Air. Pemerintah pun harus menghentikan ekspor mineral mentah, termasuk tembaga.

"(Keputusannya) boleh (ekspor konsentrat tembaga), sampai progresnya komitmen dia untuk menyelesaikan (smelter) dan tidak boleh lebih dari pertengahan tahun depan," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif dikutip Antara, Jakarta, Jumat (28/4/2023).

Selain PT Freeport Indonesia, Arifin menyebut PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) juga dibolehkan mengekspor konsentrat tembaga.

"Di sana ada juga Amman, sama kok tembaga, tapi tadi kan progresnya sampai berapa dulu ? Nah ini akan ditinjau minggu depan. Untuk copper cuma dua Amman dan Freeport," ungkap Arifin.

Diketahui Freeport Indonesia dan AMNT sama-sama sedang membangun pabrik pengolahan konsentrat tembaga baru di Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat yang diperkirakan menelan biaya investasi 982 juta dolar AS atau setara Rp14,7 triliun namun jadwal pembangunannya juga mundur dari jadwal karena pandemi COVID-19.

"Kalau konstruksi tidak jalan dampaknya bisa ke ribuan pekerja, kan di tambang ribuan juga. Kita harapkan kalau sudah ada komitmen harus ada keseriusan untuk selesaikan, karena ini nilai tambah semuanya buat kita. Baru sekarang ini usaha kita gol kan hilirisasi ini secara masif, memanfaatkan sumber daya alam semaksimal mungkin," jelas Arifin.

Proyek smelter Manyar ditargetkan dapat mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun menjadi sekitar 600 ribu ton katoda tembaga per tahun.

Baca juga artikel terkait LARANGAN EKSPOR TEMBAGA

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang