Menuju konten utama

Siapa Pemenang Pilkada Solo 2020, Gibran-Teguh Atau Bajo?

Gibran-Teguh vs Bagyo-FX Supardjo di Pilkada Solo 2020. Siapa yang akan menang dan memimpin Surakarta dalam 5 tahun kedepan?

Siapa Pemenang Pilkada Solo 2020, Gibran-Teguh Atau Bajo?
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo nomor urut satu Gibran Rakabuming Raka (kiri)-Teguh Prakosa (kedua kiri) dan nomer urut dua, Bagyo Wahyono (kedua kanan)-FX. Supardjo (kanan). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/wsj.

tirto.id - Pilkada Kota Surakarta digelar pada 9 Desember 2020. Dalam Pilkada Solo tahun ini, KPU Kota Surakarta menetapkan pasangan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono - FX Supardjo (Bajo) sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta.

Hal ini, tertuang dalam Pengumuman KPU Kota Surakarta Nomor: 634/PL.02.3-Pu/3372/KPU-Kot/IX/2020 tentang Penetapan Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta 2020.

Paslon Gibran - Teguh ditetapkan sebagai paslon nomor urut satu yang didukung oleh PDI Perjuangan yang memiliki 30 kursi. Sementara Bajo menggunakan jalur perseorangan dengan 38.831 dukungan.

Lembaga Survei Indo Barometer merilis survei bahwa pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming-Teguh Prakosa akan melenggang mulus dalam memenangi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

"Pilkada Surakarta, potretnya jalan tol buat Gibran-Teguh," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari saat rilis survei berjudul "Tiga Potret Nasib Dinasti Politik di Pilkada 2020" secara daring, Senin (7/12/2020).

Qodari menyebutkan secara elektabilitas Gibran-Teguh jauh lebih unggul ketimbang rivalnya, Bagyo-Suparjo sehingga diprediksi akan mulus melenggang menang.

Elektabilitas calon wali kota, yakni Gibran Rakabuming Raka (65,3 persen) sementara Bagyo Wahyono (4,5 persen). Kemudian, elektabilitas calon wakil wali kota, Teguh Prakosa (58,5 persen), sedangkan Suparjo Fransiskus Xaverius (1,5 persen).

"Elektabilitas pasangan calon, Gibran-Teguh (67,8 persen), sedangkan Bagyo-Suparjo (4,0 persen)," ujarnya.

Menurut dia, Gibran secara konsisten unggul dalam berbagai variabel yang berpengaruh dalam pilkada, sebagaimana terekam dalam survei, yakni tingkat pengenalan, tingkat kesukaan, penilaian kepribadian, penilaian kemampuan, dan alasan memilih.

Bahkan, kata dia, tingkat kepuasan pada Jokowi saat menjabat Wali Kota Surakarta dan kepuasan kepada Jokowi sebagai Presiden RI.

"Gibran juga diuntungkan oleh tiga latar belakang politik di Kota Surakarta di mana PDI Perjuangan unggul sangat dominan dalam Pemilu Legislatif 2014 dan 2019, calon gubernur PDI Perjuangan unggul di Pilkada Gubernur Jateng 2013 dan 2018," katanya.

Survei tersebut dilaksanakan pada 20-25 November 2020. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuesioner, dengan jumlah responden di tiap kota sebanyak 400 responden.

Survei tersebut memiliki "margin of error" kurang lebih 4,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan metode penarikan sampel yang digunakan adalah "multistage random sampling".

Profil Gibran-Teguh dan Bajo

Gibran Rakabuming Raka adalah putra sulung dari Joko Widodo. Ia pindah ke Singapura untuk melanjutkan sekolah setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2002 di Orchid Park Secondary School, Singapura.

Selanjutnya pada tahun 2007 Gibran lulus dari Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan melanjutkan studinya ke University of Technology Insearch, Sydney, Australia hingga lulus di tahun 2010.

Ia menjabat sebagai ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo. Sejak Desember 2010, ia membuka usaha katering yang diberi nama Chilli Pari. Pada 11 Juni 2015, Gibran menikahi mantan putri Solo yang bernama Selvi Ananda.

Berdasarkan LHKPN, harta kekayaan anak Presiden Joko Widodo ini adalah Rp21,15 miliar. Dalam laporan tersebut, Gibran tercatat memiliki lima tanah dan bangunan di Surakarta dan Sragen.

Pasangannya, Teguh Prakosa adalah anggota DPRD Kota Surakarta dari Fraksi PDIP periode 2019-2024.

Teguh menduduki kursi anggota dewan sejak 2009 dan sempat menjabat posisi Ketua DPRD Kota Surakarta pada 2014-2019.

Bagyo Wahyono tercatat memiliki ijazah SMA dari program kejar paket C, serta berstatus sebagai pembina di sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas) lokal bernama Yayasan Surya Nursantara.

Mangutip data laporan harta kekayaan kandidat yang diumumkan KPU Surakarta, Bagyo Wahyono mengaku mempunyai harta senilai total Rp1,9 miliar.

Sedangkan wakilnya, FX Suparjo memiliki kekayaan sebanyak Rp1,09 miliar. Harga Suparjo terdiri dari tanah dan bangunan di Kota Surakarta senilai Rp435 juta dan tanah warisan di Sleman senilai Rp600 juta, serta beberapa kendaraan bermotor.

FX Suparjo merupakan alumnus DIII FKIP Universitas Sebelas Maret dengan jabatan publik terakhir, Ketua RW di kawasan Laweyan, Solo.

Dalam Pilkada Solo 2020, KPU Kota Surakarta telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 418.283 pemilih dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan Pilkada 2020 yang digelar di Hotel Harris Solo, 14 Oktober 2020.

Tahun ini terdapat pemilih baru sebanyak 1.000 pemilih dengan rincian laki-laki berjumlah 544 pemilih dan perempuan 456 pemilih.

Sedangkan pemilih tidak memenuhi syarat sebanyak 2.004 pemilih, dengan rincian laki-laki berjumlah 1.076 pemilih dan perempuan 928 pemilih.

Baca juga artikel terkait PILKADA SOLO 2020 atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Politik
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH