tirto.id - Kepolisian India sudah mengamankan satu pelaku pembunuhan dan pemerkosaan dokter magang (31), di RG Kar Medical College, Kolkata, India. Pelaku pembunuhan dan pemerkosaan dokter India adalah Sanjay Roy (33).
Ia ditetapkan sebagai tersangka utama pemerkosaan dokter di Kolkata dan telah mengakui perbuatannya. Melansir India TV News, kepolisian sudah mengamankan beberapa barang bukti, termasuk rekaman CCTV.
Kasus pembunuhan dan pemerkosaan dokter di India menyita perhatian publik, termasuk masyarakat global. Kasus tersebut terjadi di lingkungan yang seharusnya aman untuk wanita, yaitu rumah sakit.
Menyusul kasus pemerkosaan tersebut, masyarakat India yang didominasi oleh aktivis dan dokter wanita melakukan demonstrasi besar-besaran. Mereka menuntut pelaku diberikan hukuman seberat-beratnya atas kasus pemerkosaan ini.
Sanjay Roy diperkirakan bukan satu-satunya pelaku pemerkosaan dokter magang di RG Kar Medical College. Mengutip NDTV, hasil otopsi mengindikasikan bahwa korban diperkosa oleh lebih dari satu orang.
Menurut laporan post-mortem yang dirilis Jumat (16/8/2024), malam, korban mengalami luka kekerasan di sekujur tubuh. Wajah, bibir, dan mata korban terdapat bercak darah, tulang selangka patah, tulang rawan tiroid pecah akibat pencekikan, hingga ditemukan 150 ml sperma di tubuh korban.
"Jumlah yang menunjukkan keterlibatan lebih dari satu orang, dan semakin menguatkan dugaan pemerkosaan massal," tulis petisi yang dirilis oleh pihak keluarga.
Siapa Sanjay Roy Pelaku Pemerkosaan Dokter India?
Sanjay Roy adalah relawan sipil yang bekerja untuk Kelompok Manajemen Bencana di bawah lembaga kepolisian Kolkata, sejak 2019. Mengutip Times of India, berkat posisinya itu, Sanjay Roy punya banyak koneksi dengan anggota kepolisian.
Sebelum melakukan pemerkosaan terhadap dokter RG Kar Medical College, Sanjay telah terlibat tindak kekerasan lainnya. Berdasarkan catatan kepolisian, pria 33 tahun ini pernah melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Ia sempat dilaporkan usai menganiaya sang istri yang sedang hamil, pada 2022. Kemudian, ia juga pernah dilaporkan karena pelecehan terhadap seorang dokter wanita, namun berhasil dibebaskan.
Sanjay Roy juga punya rekam jejak yang buruk dalam pekerjaannya. Ia pernah melakukan penyalahgunaan fasilitas kantor untuk keperluan pribadinya. Menurut kepolisian, ia pernah mengambil 5 liter bahan bakar motor polisi untuk keperluan pribadinya.
Sanjay juga dikenal sebagai 'calo' yang beroperasi di rumah sakit RG Kar Medical College. Ia sering menjanjikan pasien yang kekurangan uang untuk dirawat di rumah sakit tersebut dengan imbalan biaya.
Masih menurut Times of India, Sanjay memungut suap terkait layanan tempat tidur, tes medis, hingga layanan panti jompo dengan biaya tertentu. Ia juga pernah melakukan penipuan kepada para pencari kerja yang sedang mencari pekerjaan di rumah sakit maupun kepolisian.
Apa Bukti Sanjay Roy adalah Pelaku Pemerkosaan?
Kepolisian menangkap Sanjay sekitar enam jam usai kasus pemerkosaan terjadi. Ia berhasil diringkus usai polisi menemukan barang bukti berupa earphone bluetooth yang ia kenakan di tempat kejadian perkara (TKP).
Selain itu, berdasarkan rekaman CCTV, Sanjay juga tampak memasuki gedung gawat darurat pada pukul 4 pagi mengenakan earphone yang sama. Masih menurut CCTV, 40 menit setelahnya earphone tidak lagi terlihat ia kenakan.
Setelah diselidiki, earphone yang ditemukan di TKP terbukti terhubung dengan ponsel Sanjay. Jam kejadian Sanjay memasuki TKP sesuai dengan jam ketika korban memasuki lokasi.
Menurut keterangan saksi, korban pamit kepada rekan-rekannya untuk beristirahat di ruang istirahat di dekat gedung gawat darurat sekitar pukul 3 pagi. Sekitar pukul 4 pagi, Sanjay diduga melakukan pemerkosaan kepada korban.
Ia diduga mencekik korban saat mencoba memberontak. Kepolisian juga menduga Sanjay membekap mulut dan hidung korban agar tak berteriak, sehingga menyebabkan korban mati lemas.
Sementara itu, dugaan adanya keterlibatan pelaku lain belum dijelaskan oleh kepolisian. Namun, keluarga percaya bahwa pelaku lebih dari satu orang.
Editor: Iswara N Raditya