Menuju konten utama

Profil Prodi Anestesiologi Fakultas Kedokteran UNDIP Semarang

Prodi anestesiologi dan terapi intensif Fakultas Kedokteran UNDIP, mulai dari nama sejarah, akreditasi, hingga nama ketua prodi 2024.

Profil Prodi Anestesiologi Fakultas Kedokteran UNDIP Semarang
Fakultas Kedokteran Undip. foto/https://pmb.undip.ac.id/

tirto.id - Universitas Diponegoro (UNDIP) memiliki program studi (prodi) anestesiologi di bawah Fakultas Kedokteran (FK). Prodi ini sudah berdiri selama 45 tahun dan termasuk jurusan favorit di UNDIP.

Belakangan prodi anestesiologi FK UNDIP menjadi sorotan publik seiring dengan kasus bunuh diri salah satu mahasiswanya. Kasus bunuh diri itu melibatkan seorang dokter muda sekaligus mahasiswa UNDIP Aulia Risma Lestari, dari program pendidikan dokter spesialis (PPDS) anestesiologi.

Berdasarkan kabar yang beredar, Aulia mengakhiri hidup karena sering dirundung seniornya saat menempuh pendidikan PPDS di RSUP Dr. Kariadi, Semarang. Kasus ini dengan cepat menyebar ke media sosial dan menyita perhatian publik.

Kasus bunuh diri Aulia juga direspons oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang meminta pemberhentian sementara praktik PPDS UNDIP khusus di RSUP Dr. Kariadi. Permintaan pemberhentian sementara itu tertuang dalam surat keputusan nomor: TK.02.02/D/ 44137/2024.

Pemberhentian sementara praktik PPDS di RSUP Dr. Kariadi akan berlangsung hingga investigasi terkait kasus meninggalnya Aulia selesai. Di sisi lain, pihak UNDIP menegaskan bahwa Aulia tidak meninggal karena bullying.

Bantahan ini disampaikan oleh Manajer Layanan Terpadu dan Humas UNDIP Utami Setyowati, setelah mendapatkan hasil investigasi. Ia menegaskan bahwa Aulia meninggal karena masalah kesehatannya.

“Almarhumah mempunyai problem kesehatan yang dapat mempengaruhi proses belajar yang sedang ditempuh,” kata Utami, Kamis (15/8/2024).

Sementara itu, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Azhar Jaya, menegaskan bahwa kesimpulan dari kasus Aulia masih belum diumumkan. Azhar menyebut bahwa proses investigasi masih berlangsung hingga saat ini.

“Investigasi dilakukan dua sisi yaitu RS (RSUP Kariadi) dan FK Undip. Dan masih berlangsung," katanya.

Profil Prodi Anestesiologi FK UNDIP

Prodi anestesiologi dan terapi intensif FK UNDIP berdiri pertama kali pada tahun 1979. Prodi anestesiologi sendiri termasuk dalam program pendidikan dokter spesialis (PPDS).

Prodi anestesiologi berdiri di kampus pusat UNDIP, yang ada di Jalan Prof. Sudarto SH., Tembalang, Semarang. Melansir situs resmi UNDIP, prodi anestesiologi memiliki daya tampung 30 mahasiswa untuk tahun akademik 2024/2025.

Mahasiswa prodi anestesiologi UNDIP harus menempuh masa studi selama 8 semester untuk menyelesaikan 120 SKS. Berdasarkan sertifikat akreditasi bernomor: 0029/LAM-PTKes/Akr/Spe/I/2023, prodi anestesiologi UNDIP mendapatkan akreditasi unggul.

Prodi anestesiologi FK UNDIP dicetuskan oleh seorang dokter bernama Haditopo Tjokrohadikusumo. Haditopo merupakan asisten ahli bedah FK Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Ia berkesempatan bertemu dengan tim dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu Rosen Heim dan Wulff pada 1956. Lewat pertemuan itu, tim WHO menyarankan Haditopo untuk belajar ilmu anestesi dengan belajar di negara maju dan mengembangkannya di Indonesia.

Tawaran itu ia terima, dan Haditopo berangkat ke Kopenhagen untuk belajar anestesi. Setelah lulus dan mendapat gelar ahli anestesi, Haditopo terbang kembali ke Indonesia, pada 16 Februari 1961.

Sesampainya di Indonesia, ia bekerja menjadi Koordinator Anestesi di bagian Bedah RS Dr.Kariadi. Selanjutnya, bagian anestesiologi RS Dr. Kariadi ini menjadi tempat belajar para dokter yang menempuh pendidikan spesialis hingga akhir tahun 1970-an.

Pendidikan anestesiologi di RS Dr. Kariadi merupakan yang pertama di Semarang. Seiring berjalannya waktu, pendidikan ini semakin berkembang dan dibuat regulasinya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Memasuki tahun 1979, Kemendikbud mengeluarkan peraturan bahwa pendidikan dokter spesialis anestesi beroperasi di bawah FK UNDIP. Kala itu prodi anestesiologi itu diketuai oleh Soenarjo dan hanya memiliki tiga pengajar.

Siapa Ketua Prodi Anestesiologi UNDIP 2024?

Sejak beroperasi selama 45 tahun, prodi anestesiologi UNDIP mengalami beberapa kali pergantian ketua. Ketua prodi anestesiologi UNDIP 2024 adalah Taufik Eko Nugroho.

Taufik merupakan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran UNDIP. Saat ini ia berpraktik di Rumah Sakit Banyumanik.

Taufik termasuk salah satu pengajar yang aktif meneliti dan merilis jurnal. Berdasarkan data di SINTA Kemdikbud, Taufik memiliki skor SINTA yang cukup tinggi, yaitu 83.

Skor SINTA sendiri merupakan indikator untuk mengukur seberapa banyak kinerja akademisi dalam publikasi ilmiah nasional. Selain menerbitkan publikasi ilmiah nasional, Taufik juga menerbitkan studi yang diakui secara internasional. Ia diketahui mendapat skor Scopus H-Index 1.

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya