tirto.id - Nurdin Abdullah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan kasus tindak pidana korupsi pada pada Jumat (26/2/2021) malam.
Nurdin Abdullah adalah Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) (2018-2023). Penangkapan Nurdin Abdullah ini dibenarkan Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri.
"Benar, Jumat (26/2/2021) tengah malam, KPK melakukan tangkap tangan terhadap kepala daerah di Sulawesi Selatan terkait dugaan tindak pidana korupsi," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (27/2/2021) dikutip Antara.
Kendati demikian, Ali belum bisa menjelaskan lebih detail kasus apa yang menjerat Nurdin dan juga siapa saja pihak lain yang turut ditangkap. Sesuai KUHAP, KPK mempunyai waktu 1x24 jam untuk menentukan status dari pihak yang ditangkap tersebut.
Rekam Jejak Nurdin Abdullah, dari "Tokoh Perubahan" hingga ke Meja KPK.
Pada gelaran pilkada serentak 2018 Pilgub Sulsel, Nurdin Abdullah berpasangan dengan Andi Sudirman Sulaiman. Pasangan nomor urut 3 ini diusung oleh koalisi PDI Perjuangan, PAN, dan PKS. Selain diusung oleh tiga partai tersebut, pasangan ini juga didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Nurdin Abdullah sebelumnya menjabat sebagai Bupati Kabupaten Bantaeng periode 2008-2013 dan periode 2013–2018. Pada Mei 2015, Nurdin menerima penghargaan "Tokoh Perubahan" dari surat kabar Republika bersama tiga pejabat daerah lainnya.
Sementara cawagubnya, yaitu Andi Sudirman Sulaiman adalah adik dari Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla periode 2014–2019.
Sebelumnya, Nurdin menjabat Bupati Bantaeng periode 2008 hingga 2013 dan kemudian terpilih kembali pada periode 2013 hingga 2018.
Nurdin dilahirkan di Pare-pare, Sulawesi Selatan, pada 7 Februari 1963. Nurdin sebelumnya adalah seorang akademisi yang menyandang gelar profesor di bidang agrikultur.
Sebelum Nurdin menjabat bupati tahun 2008, Bantaeng termasuk ke dalam 199 daerah tertinggal di Indonesia. Tiap tahun Bantaeng selalu dilanda banjir dengan infrastruktur dan layanan kesehatan yang buruk. Pertumbuhan ekonominya pun hanya 4,7 persen.
Nurdin mempelajari pertanian di Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hassanudin. Nurdin lalu melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 di Agriculture Kyushu University Jepang Tahun 1991. Empat tahun berselang, Nurdin mengambil studi S3-nya di universitas yang sama.
Nurdin pernah mendapat penghargaan di bidang pertanian oleh SINDO dan Republika. Pada 2012 apresiasi itu diberikan oleh Harian Seputar Indonesia (SINDO) berupa anugerah People of The Year (POTY) 2012 untuk kategori kepala daerah terbaik kepada Nurdin Abdullah.
Pada April 2015, Nurdin mendapat penghargaan sebagai 'Tokoh Perubahan' oleh media Republika bersama kepala daerah lain yaitu Tri Rismaharini dan Abdullah Azwar Anas, termasuk Din Syamsuddin dan dua pemuda berprestasi lain.
Turut hadir dalam acara yang digelar di Ballroom Djakarta Theater itu, sejumlah tokoh yaitu Kapolri Badrodin Haiti, ketua KPK Taufikurrahman Ruki, ketua MPR Zulkifli Hasan, ketua DPD Irman Gusman, Menteri Komunikasi Rudiantara, Menteri Bappenas Andrinof Chaniago, Menakertrans Hanif Dahiri, dan mantan menteri Djoko Suyanto.
Pada pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2018, dia mencalonkan diri menjadi gubernur berpasangan dengan Sudirman Sulaiman. Guru Besar Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin Makassar ini dilantik pada 5 September 2018.
- Bupati Pemerintah Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (2008-2018)
- Direktur Kyushu Medical Co. Ltd.
- Presiden Direktur Global Seafood Japan
- Presiden Direktur PT Maruki Internasional Indonesia
- Guru Besar Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin Makassar
- Gubernur Sulawesi Selatan (2018-2023).
Editor: Agung DH