Menuju konten utama

Siapa Keluarga Budi Gunawan dan Kenapa Disenggol Dudung?

Dudung Abdurachman menyenggol Badan Intelijen Negara (BIN) yang dipimpin Budi Gunawan. Simak penjelasannya.

Siapa Keluarga Budi Gunawan dan Kenapa Disenggol Dudung?
Kepala BIN Budi Gunawan (tengah) dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan) bersiap mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta, Rabu (5/12/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Dudung Abdurachman, eks Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), menyenggol nama Badan Intelijen Negara (BIN) yang dipimpin Budi Gunawan. Dudung menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meragukan netralitas TNI-Polri selama Pemilu 2024.

Pernyataan Megawati terkait netralitas aparat penegak hukum itu diungkapkan melalui kampanye akbar Ganjar Pranowo-Mahfud MD bertajuk "Salam Metal" di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

Ketua Umum PDI Perjuangan menegaskan agar TNI dan Polri tidak mengintimidasi rakyat. Ia menyatakan partai yang dipimpinya adalah sah, sekaligus mengingatkan segala lapisan masyarakat termasuk presiden, menteri, TNI, ataupun Polri harus patuh aturan hukum.

"Hei polisi, jangan lagi intimidasi rakyatku. Hei tentara, jangan lagi intimidasi rakyaktku. PDI Perjuangan adalah partai sah di republik ini. Artinya, (PDI Perjuangan) diizinkan untuk mengikuti yang namanya pemilu, pemilihan umum langsung adalah hak rakyat, bukan kepunyaan kalian. Ingat!" ucap Mega, seperti dilaporkan Antaranews.

"Kenapa? Kenapa? Karena perundangan kita itu melindungi seluruh rakyat Indonesia, di mana pun mereka berada. Apa dia presiden, apa dia menteri, apa dia namanya (anggota) TNI, Polri; dia adalah rakyat Indonesia," lanjutnya.

Dudung Abdurachman lantas merespon pernyataan Megawati yang meragukan netralitas TNI-Polri. Mantan KSAD tersebut meyakini TNI-Polri selama ini tetap menjaga netralitas. Selain itu, aparat juga memegang teguh sapta marga, sumpah prajurit, wajib TNI dan Tribrata.

"Tidak ada lah kalau misalnya ada ketidaknetralan, dan saya yakin pimpinan TNI maupun Polri, ya kalau ada anak buahnya yang tidak netral pasti dia bertindak tegas. Karena dia sudah tahu aturan ketentuan dan pokoknya tanggung jawabnya sebagai TNI/Polri," ucap Dudung, Jakarta, Minggu (4/2/2024), dikutip via Kompas TV.

Dudung kemudian menyenggol BIN yang sekarang dipimpin Budi Gunawan. Menurut Dudung, Megawati seharusnya juga mengingatkan BIN agar netral. Dirinya pun menyinggung kasus yang terjadi di Papua dan menganggap tudungan Mega tidak memiliki dasar.

"Kemarin enggak dibilang juga, kok BIN-nya kok netral. Harusnya bilang juga dong BIN juga netral. Kan sudah ada kenyataan yang di Papua tuh.

"Jadi, pernyataan Bu Mega kalau menurut saya itu kan tendensius menurut saya, tuduhan yang tidak berdasar, ya. Menurut saya TNI-Polri tidak usah takut dengan ocehan-ocehan seperti itu, yakini aja bahwa kita netral," lanjut Dudung.

Siapa Keluarga Budi Gunawan?

Budi Gunawan merupakan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sejak 2016 hingga sekarang. Ia dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat, (9/9/2016).

Pria yang kerap disapa lewat panggilan BG itu memiliki istri bernama Susilawati Rahayu. Pasangan ini dikaruniai seorang anak, yakni Mochamad Herviano.

Herviano termasuk politikus muda asal PDIP. Ia menjadi anggota DPR-RI periode 2019–2024 lewat daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah I yang meliputi Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, Kota Salatiga, dan Kota Semarang.

Adapun ayah Budi Gunawan adalah Letkol Pol. (Purn.) Soedarno Hendroto bin Mustahal. Soedarno Hendroto meninggal dunia pada usia 91 tahun di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC) Kuningan, Jakarta, Senin (23/1/2023).

Budi Gunawan dilahirkan di Surakarta, 11 Desember 1959. Usianya sekarang sudah 64 tahun. Ia lama menjalani profesi sebagai seorang polisi sebelum menjadi Kepala BIN.

Sejumlah jabatan mentereng yang pernah diembang BG ialah seperti Kaselapa Lemdiklat Polri (2006-2008), Kapolda Jambi (2008-2009), Kadiv Propam Polri (2010-2012), dan Kapolda Bali (2012).

Kemudian dilanjutkan Kalemdiklat Polri (2012-2014) serta Wakapolri (2015-2016). Jauh sebelumnya, Budi Gunawan juga pernah menjadi ajudan Presiden RI Megawati Soekarnoputri (2001-2004).

Pada awal Presiden Jokowi berkuasa, nama BG sebenarnya mencuat sebagai calon tunggal Kapolri. Ia bahkan sudah menjalani uji kelayakan di DPR RI hingga disetujui anggota dewan.

Namun, peluang menjadi orang nomor 1 di institusi kepolisian akhirnya sirna setelah KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka kasus rekening gendut dan gratifikasi.

Alhasil, Jokowi menarik lagi pencalonan BG dan posisinya digantikan Badrodin Haiti yang kala itu menjabat Wakapolri. Setelah melakukan perlawanan hukum atas penetapan tersangka lewat pra peradilan, Budi Gunawan lalu dipercaya menjadi Kepala BIN.

Baca juga artikel terkait BUDI GUNAWAN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Politik
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra