tirto.id - Sejumlah pihak menilai, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang baru memiliki tugas besar untuk mengintensifkan fungsi koordinasi intelijen agar dapat merangkus seluruh informasi komponen intelijen. Sebab, selama ini dalam kerja intelijen masih terjadi ego sektoral antarmasing-masing institusi.
Penguatan koordinasi dalam kerja intelijen inilah yang dipaparkan calon Kepala BIN Komjen Pol Budi Gunawan dalam uji kelayakan di DPR. Budi Gunawan ingin mewujudkan institusi BIN yang semakin profesional, objektif, dan berintegritas dengan program-program yang disusun berdasarkan acuan strategis.
"Apabila saya diberi kepercayaan sebagai Kepala BIN, maka saya akan lakukan program optimalisasi menuju BIN yang semakin profesional, objektif dan berintegritas," katanya di Ruang Rapat Komisi I DPR, Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Dia menjelaskan, program yang akan dilaksanakan tersebut sudah disusun berdasarkan UUD 1945, UU Nomor 17 tahun 2011 tentang Intelijen Megara, PP Nomor 90 tahun 2012 tentang BIN, Nawacita, RPJMN, RPJPN, dan peta jalan reformasi birokrasi.
Budi Gunawan menyatakan, optimalisasi yang akan dilakukan dalam menyelenggarakan fungsi intelijen negara ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi pemerintah dalam menghadapi ancaman kedaulatan negara.
"Program Probin [profesional, objektif, dan berintegritas] ini akan dilakukan dalam dua langkah yaitu jangka pendek dan pengembangan dalam jangka panjang," ujar Budi Gunawan, seperti yang dilansir Antara.
Dia menjelaskan, optimalisasi didasari pemahaman bahwa selama ini peran intelijen yang dilakukan BIN sudah berjalan baik namun dalam beberapa hal masih terdapat ruang yang perlu dioptimalkan sebagai koordinasi fungsi intelijen.
"Optimalisasi kemampuan berarti meningkatkan kapasitas personel, teknologi, sistem manajemen, SOP dan budaya organisasi agar mampu menjalankan peran BIN lebih optimal," katanya.
Langkah optimalisasi, lanjut Budi Gunawan, dilakukan terhadap peran dan kemampuan BIN secara lembaga maupun personel agar dapat menjalankan perannya secara profesional, objektif dan berintegritas guna mendukung sistem keamanan nasional.
“Keberadaan BIN yag sangat strategis dan signifikan ini bukan hanya bagi keamanan masyarakat tapi juga keselamatan bangsa dan negara,” jelasnya.
Uji kelayakan itu berlangsung secara terbuka untuk pemaparan visi calon Kepala BIN sementara itu untuk penjelasan misi serta pendalaman materi berlangsung tertutup.
Sejumlah perwira tinggi Polri yang turut mendampingi Budi Gunawan antara lain Kalemdikpol Komjen Sjafrudin, Kabarhakam Komjen Putut Eko Bayuseno, Kakorlantas Irjen Agung Budhi dan Kadiv Propam Irjen Mohammad Iriawan. Selain itu, Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso juga hadir dalam uji kelayakan tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyatakan siap mempercepat proses pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kepala BIN, sesuai mandat Presiden Joko Widodo. Apabila uji kelayakan selesai, tutur Fahri, surat segera diajukan ke Pimpinan DPR sehingga Rabu sore atau Kamis (8/9/2016) pagi dapat dijadwalkan Rapat Paripurna untuk persetujuan.
“Karena itu, kalau Kamis bisa diparipurnakan dan disetujui, Jumat [9/9/2016] Budi Gunawan bisa langsung dilantik sebagai Kepala BIN,” papar Fahri.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari