tirto.id - Joe Biden, calon presiden (capres) Amerika Serikat dari Partai Demokrat baru saja menyelesaikan debat pemilihan presiden dengan calon Partai Republik Donald Trump pada Selasa, 29 September 2020 pukul 21.00 waktu setempat di Case Western Reserve University.
Trump tampil dalam kancah politik Amerika dengan mengejutkan setelah mengalahkan capres dari Partai Demokrat Hillary Clinton. Setelah meraih kemenangan, ia dilantik sebagai presiden AS ke-45 pada 20 Januari 2017.
Lantas bagaimana dengan sepak terjang Joe Biden dalam dunia politik? Mampukah ia mengalahkan Trump dalam Pilpres AS 2020 ini?
Biodata Joe Biden
Seperti dilansir dari laman Biography.com, Joe Biden yang lahir pada 20 November 1942 di Scranton, Pennsylvania ini memulai kariernya sebagai pengacara sebelum terjun ke dunia politik. Setelah lulus dari sekolah hukum pada tahun 1968, ia pindah ke Wilmington, Delaware untuk mulai berpraktik di sebuah firma hukum. Ia kemudian menjadi anggota aktif dari Partai Demokrat.
Setelah menjabat sebagai anggota Dewan New Castle Country, pada tahun 1971, Biden memulai firma hukumnya sendiri. Ia memiliki tiga anak yaitu, Joseph Biden III (lahir tahun 1969), Hunter Biden (lahir 1970) dan Naomi Biden (lahir tahun 1971).
Dari sana, kariernya sebagai pengacara semakin moncer, Partai Demokrat Delaware kemudian mendorong Biden yang kala itu masih berusia 29 tahun untuk mencalonkan diri sebagai Senat Amerika Serikat. Saat itu, ia melawan calon petahana dari Partai Republik yang populer bernama J. Caleb Boggs.
Meskipun banyak orang yang mengira Biden memiliki sedikit kesempatan untuk menang, Biden menjalankan kampanye tanpa lelah. Kala itu ia menunjuk kakak perempuannya, Valerie Bideon Owens sebagai manajer kampanyenya. Dalam persaingan ketat pada pemilu bulan November, Biden akhirnya menjadi senator AS termuda kelima dalam sejarah, sekaligus menjadi senator terlama di Delaware.
Setelah membuktikan dirinya sebagai salah satu anggota parlemen Demokrat paling terkemuka di Washington, pada tahun 1987, Biden memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai presiden AS. Namun, kala itu ia diterpa isu yang menduga Biden menjiplak bagian dari sebuah pidato. Selain itu, selama kampanye, dia mengalami sakit kepala parah dan tak lama dia keluar dari calon pada 1988.
Dua puluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2007, dia masih berambisi menjadi calon presiden. Ia kembali mencalonkan diri, namun kampanyenya gagal menghasilkan momentum di bidang yang didominasi oleh Hillary Clinton dan Barack Obama. Ia keluar setelah mendapat kurang dari satu persen suara di kaukus penting Iowa.
Namun, beberapa bulan setelahnya, setelah mendapat tiket dari Partai Demokrat, Barack Obama memilih Biden sebagai calon wakil presiden. Pada tanggal 2 November 2008, Obama dan Biden berhasil mengalahkan John McChain dan Sarah Palin. Tepat pada 20 Januari 2009, Obama dilantik sebagai presiden AS ke-44 dan Biden menjadi wakil presiden ke-47.
Pada pemilu presiden AS 2012, Obama dan Biden kembali berpasangan, mereka berhadapan dengan calon Partai Republik Mitt Romney yang merupakan seorang mantan gubernur Massachusetts dan berpasangan dengan Paul Ryan.
Obama berhasil mengalahkan Romney dalam pemilihan 2012. Ia dan Biden kembali dilantik sebagai presiden dan wakil presiden. Kala itu, Presiden Obama berhasil mendapatkan 60 persen suara elektoral dan memenangkan suara populer dengan lebih dari 1 juta suara.
Saat ini, tepat pada pemilu AS 2020, Joe Biden kembali maju sebagai calon presiden dari Partai Demokrat, ia menggandeng Kamala Harris sebagai calon presidennya. Harris pun menjadi perempuan kulit hitam pertama yang maju dalam pemilihan presiden AS.
"Saya merasa terhormat untuk mengumumkan saya memilih @KamalaHarris, pejuang berani untuk orang kecil dan salah satu pengabdi masyarakat terbaik, sebagai pasangan saya," twit Biden di Twitter, Rabu (12/8/2020).
Pengumuman tersebut, sekaligus menutup pencarian selama berbulan-bulan dari Partai Demokrat untuk memilih pasangan bagi Biden dalam menantang Presiden Donald Trump dari Partai Republik pada November.
Editor: Yantina Debora