tirto.id - PSSI enggan mengomentari kritik yang dilancarkan manajer pelatih timnas Indonesia, Shin Tae Yong, yang dikemukakan kepada salah satu media di Korea Selatan. Menurut Yunus Nusi selaku Plt Sekjen PSSI, pernyataan Shin Tae Yong mesti dikonfirmasi langsung.
Dilansir Naver Sports dikutip Antara, Shin Tae Yong mengatakan PSSI kerap berganti pengurus dan kebijakan. Salah satu yang mendapat sorotan yakni bergantinya Sekjen PSSI terdahulu, Ratu Tisha Destria, yang kini tugasnya diambil alih oleh Yunus Nusi.
Masih dalam kasus kepengurusan PSSI, meski tidak menyebut nama, mantan Pelatih Seongnam Ilhwa Chunma itu juga menyentil salah seorang jajarannya. Kejadian tersebut diawali karena tidak adanya izin selepas timnas U19 melakukan pemusatan latihan alias Training Center (TC) di Thailand pada awal Februari 2020 lalu.
Lebih lanjut, Shin Tae Yong menilai hal tersebut merupakan suatu kesalahan. Akan tetapi, jajarannya itu bersikap seolah tak terjadi apa-apa, malah dirinya diberikan jabatan Direktur Teknik oleh PSSI.
“Selama belum ada pernyataan langsung dari Shin Tae Yong atau agensinya kepada kami, kami tidak akan memberikan tanggapan,” ucap Yunus Nusi dikutip Antara, Kamis (18/6/2020).
Untuk membuktikan bahwa Shin Tae Yong mengkritik PSSI, Yunus Nusi akan mencari kebenaran berita itu dengan membikin tim khusus. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi simpang siur di tengah persiapan timnas U19 menghadapi Piala AFC 2020 dan Piala Dunia U20 2021.
“Ada tim yang menangani. Tim ini akan langsung tanyakan ke Shin Tae Yong tentang berita yang terjadi di Korea Selatan,” lanjut Yunus Nusi.
Perselisihan Tempat TC
Kabar mengenai keresahan Shin Tae Yong kepada media di Korea Selatan sebenarnya telah tercium. Kala itu, Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap, mewartakan bahwa Shin Tae Yong menginginkan agar pemusatan latihan timnas U19 dilakukan di negeri asalnya.
Alasannya, Shin Tae Yong menilai Korea Selatan relatif aman dari pandemi COVID-19. Nantinya, apabila disetujui, dia ingin skuadnya diberangkatkan pada bulan Juli 2020. Namun demikian, pertentangan terjadi karena PSSI justru menginginkan TC digelar di Indonesia.
“Saya sudah memberikan peta jalan [road map] kepada federasi sepak bola Indonesia [PSSI]. Saya berharap dapat membawa para pemain ke Korea karena situasi di sini aman,” kata eks pelatih timnas Korea Selatan itu dikutip Antara, Rabu (17/6/2020).
Hal ini berbuntut cukup panjang lantaran Kemenpora juga ikut terlibat soal penentuan tempat TC digelar. Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto mengatakan pihaknya memang mengusulkan agar TC digelar di Indonesia, tetapi bukan berarti menutup kemungkinan apabila dihelat di luar negeri.
“Waktu itu jawaban Kemenpora, jika bisa lebih baik di Indonesia, tetapi tidak menutup peluang diboyong ke Korea Selatan. Perlu diluruskan, bahwa Kemenpora tidak pernah melarang keinginan Shin Tae Yong,” kata Sekretaris Kemenpora, Gatot. S Dwa Broto.
“Hanya saja, karena PSSI belum memberikan justifikasi alasan mengapa harus ke Korea Selatan, maka daripada menunggu lama, Kemenpora memutuskan silakan jika Shin Tae Yong ingin memboyong ke Korea Selatan,” tambahnya.
“Hanya saja Kemenpora tinggal menunggu justifikasinya, dan jika kesulitan nyusun justifikasi, jika sewaktu-waktu diaudit, Kemenpora akan membantu formulasinya,” ucap Gatot.
Tak hanya itu, Shin juga menyoroti soal gaji yang disebutnya beberapa kali diberikan terlambat. Misalnya, gaji bulan April mengalami keterlambatan selama dua minggu sedangkan gaji bulan Mei terlambar sepuluh hari.
PSSI Bentuk Satgas untuk Tangani Timnas
Sementara itu, PSSI pada Kamis (18/6/2020) membentuk tim satuan tugas (Satgas) timnas Indonesia untuk penanganan Piala Dunia U20 2021.Tim Satgas diketuai oleh Syarif Bastaman yang bekerja sama dengan Endri Erawan, Sumardji, dan coach Indra Sjafri.
Selain persiapan Piala Dunia U20 2021, tim Satgas ini juga bertugas untuk memberikan hal-hal terbaik dalam pembentukan pelatihan seluruh timnas baik senior, U22, U19, U16 hingga timnas perempuan.
“Kami akan selalu bergandengan tangan dengan coach Indra Sjafri. Kami ingin melakukan terobosan prestasi, jembatannya adalah Piala AFC U19 2020. Karena kami ingin saat ajang Piala Dunia U20, kami sukses secara prestasi dan penyelenggaraan,” kata Syarif sebagaimana dilansir laman resmi PSSI, Kamis (18/6/2020).
Kendati tidak menyebutkan secara rinci, Syarif mengatakan timnas U20 memiliki target tinggi di ajang Piala Dunia U20 2021. Di sisi lain, Indra Sjafri menilai bahwa tuan rumah Piala Dunia U20 merupakan momentum untuk kebangkitan persepakbolaan timnas, seperti yang terjadi pada penyelenggara (negara lain) dalam suatu perhetalan.
Polemik yang terjadi membuat Shin Tae Yong merasa visi dan misi timnas Indonesia telah melenceng dari kesepakatan awal. Dikutip Twitter Panditfootbal dari media Korea Selatan, JoongAng Ilbo, Shin Tae Yong berujar bahwa rencana yang telah disusun tidak lagi sama seperti awal kedatangannya ke Indonesia. Salah satunya, lantaran target timnas Indonesia U19 yang dinilai Shin Tae Yong kelewat tinggi.
“Beberapa di antaranya, mereka meminta saya untuk membawa timnas U19 lolos ke perempat final Piala Asia di Uzbekistan tahun ini. Kemudian saya diminta untuk menjuarai Piala AFF untuk timnas Indonesia senior,” katanya.
“Lalu PSSI meminta saya untuk bisa membawa timnas U20 Indonesia masuk perempat final Piala Dunia U20 yang digelar di Indonesia,” lanjut pria berusia 49 tahun itu.
Pekerjaan tersebut tidak lah mudah bagi Shin Tae Yong. Apalagi, secara peringkat FIFA saja, misalnya, Indonesia berada di posisi 173.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Ibnu Azis