tirto.id - Lion Air melanjutkan pencarian korban dan Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat JT-610 dengan menyewa kapal dari negara Belanda, MPV Everest. Kapal yang disewa itu direncanakan tiba di perairan Karawang pada Rabu (19/12/2018).
"Dalam proses pencarian kembali, Lion Air menunjuk perusahaan swasta profesional asal negara Belanda dengan menggunakan kapal laut MPV Everest," ucap Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro pada Minggu (16/12/2018) dalam siaran persnya.
Pencarian yang melibatkan perusahaan swasta asing ini meneruskan proses SAR bagi musibah penerbangan JT-610 pesawat Boeing 737 MAX 8 registrasi PK-LQP. Karena itu, upaya SAR dilakukan berdasarkan pemetaan terakhir koordinat jatuhnya penerbangan pesawat JT-610 dengan waktu operasional 10 hari berturut-turut, pada akhir Desember 2018.
Menurut Danang, kapal dari negeri Kincir Angin itu semula ditargetkan tiba di Indonesia pada Senin (17/12/2018), tetapi mengalami keterlambatan lantaran cuaca buruk yang menghambat persiapan kru dan logistik di Johor Baru, Malaysia.
Selanjutnya, kapal terlebih dahulu menjalani prosedur imigrasi pada Senin pagi lantaran kapal bermuatan besar tidak diizinkan keluar dari pelabuhan pada malam hari. Perjalanan dari Johor Baru ke perairan Karawang diperkirakan memakan waktu 2 hari.
Selain itu, Danang juga menyatakan bahwa pencarian ini dilakukan sebagai komitmen perusahaannya bagi tugas yang seharusnya dilakukan oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2012.
Biaya pencarian itu pun, dikatakan Danang, akan ditanggung perusahaannya sendiri dengan nilai Rp 38 miliar.
"Upaya pencarian lanjutan tersebut merupakan bentuk komitmen Lion Air dan berdasarkan permintaan dari pihak keluarga," ucap Danang.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri