Menuju konten utama

Setya Novanto Hadiri Peresmian Pembangunan Gedung Partai Golkar

Dengan mengenakan kemeja putih, Setya Novanto mendatangi kantor DPP Partai Golkar pukul 09.43 WIB untuk meresmikan pembangunan gedung Partai Golkar.

Setya Novanto Hadiri Peresmian Pembangunan Gedung Partai Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto memberi hormat saat melakukan upacara ziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Jumat (20/10/2017). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menghadiri peresmian pembangunan Gedung Panca Bakti DPP Partai Golkar dengan melakukan penutupan atap (topping off) pada Minggu (12/11/2017). Dengan mengenakan kemeja putih, Setya Novanto mendatangi kantor DPP Partai Golkar pukul 09.43 WIB.

Prosesi penutupan atap ini juga diramaikan sejumlah pengurus pusat Partai Golkar dan pengurus wilayah. Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan pembangunan gedung merupakan bentuk penerapan AD/ART partai.

"Jadi Partai Golkar ini sesuai AD/ART dan praktiknya bahwa ini adalah sumbangan daripada anggota-anggota," kata Idrus di Gedung DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta.

Idrus mengatakan, sumbangan tersebut terdiri atas iuran anggota. Selain itu, Idrus mengklaim pembangunan gedung juga mendapat sumbangan lain sesuai ketentuan perundang-undangan. Rencananya, gedung tersebut akan selesai tahun depan.

Idrus menambahkan, Gedung Panca Bakti ini merupakan satu dari sejumlah proyek Partai Golkar. Mereka ingin mengoptimalisasi penggunaan lahan dan melakukan pembangunan sejumlah gedung. Partai Golkar, menurut Idrus, berencana untuk membangun wisma di lingkungan komplek partai.

"Kompleks perjuangan Partai Golkar ini dan tentu nanti ada gedung-gedung di belakang akan kita tata juga dan juga dan ada tanah kosong mungkin kita juga akan proyeksikan mungkin ada wisma," kata Idrus.

Sayang, saat dikonfirmasi mengenai total biaya pembangunan, Idrus enggan merinci. Ia beralasan, Bendahara Umum Partai Golkar Robert J. Kardinal yang lebih paham.

"Biaya total silahkan nanti tanya Bendahara Umum karena saya Sekjen," kata Idrus.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto pada Jumat (10/11/2017) telah ditetapkan lagi oleh KPK sebagai tersangka korupsi megaproyek e-KTP. Meski begitu, melaui Idrus Marham, Golkar memastikan tak akan ikut campur dalam proses hukum Novanto.

“Saya kira Bang Nov ini punya tim kuasa hukun sendiri, tentu mereka akan melakukan langkah-langkah sendiri dan tentu itu sudah mungkin sudah berkoordinasi dengan Bang Nov," kata Idrus setelah bertemu Novanto di rumahnya, Jalan Widjaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Terkait langkah hukum Novanto ke depannya pun Idrus mengaku tidak dapat memastikan apakah yang bersangkutan akan melakukan praperadilan atau tidak. Menurut dia, Golkar juga menyerahkan hal itu kepada kuasa hukum Novanto.

"Kami tidak tahu itu dan silakan nanti saya kira Bang Nov pada gilirannya akan menentukan dan semuanya akan ditangani oleh tim penasehat hukum karena sudah punya tim penasehat hukum sendiri," kata Idrus.

Baca juga artikel terkait KORUPSI E-KTP atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Yuliana Ratnasari