Menuju konten utama
Sidang Korupsi E-KTP

Setya Novanto Akui Terima Jam Richard Mille 011 dari Narogong

Setya Novanto mengaku menerima jam tangan mewah Richard Mille 011 dari Andi Narogong.

Setya Novanto Akui Terima Jam Richard Mille 011 dari Narogong
Terdakwa kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto mendengarkan keterangan saksi pada sidang lanjutan kasus pengadaan KTP Elektronik di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (14/3/2018). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

tirto.id - Terdakwa kasus korupsi e-KTP Setya Novanto mengaku pernah menerima jam tangan Richard Mille (RM) 011 dari terdakwa korupsi e-KTP Andi Agustinus. Novanto mengakui pernah menerima jam tangan Richard Mille dari Andi Agustinus alias Andi Narogong pada 2016.

"Itu [pemberian jam tangan tahun] 2016," kata Setya Novanto saat bersaksi di persidangan dugaan korupsi e-KTP di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Jaksa pun mengonfirmasi kembali kebenaran penerimaan jam Richard Mille dari Andi Narogong. Dalam dakwaan, Novanto disebut menerima jam Richard Mille seri RM 011 pada tahun 2012 seharga 135 ribu dolar AS. Jam yang dibeli Andi dan Johanes Marliem (pengusaha PT Biomorf sekaligus pemberi suap) diberikan sebagai kompensasi Novanto membantu proyek e-KTP.

Jaksa memastikan apakah pemberian tersebut terjadi pada tahun 2012 sebagaimana dalam dakwaan. Novanto mengaku, dirinya mendapatkan jam tersebut pada 2016.

"2016 tuh. Saya kebetulan enggak pernah. Demi Tuhan saya itu enggak pernah tahun 2012," tegas Novanto.

Novanto menerangkan, dirinya menerima jam tersebut pada sekitar bulan Oktober-November. Jam yang diterimanya berwarna kuning. Ia pun membantah penyerahan jam tersebut berkaitan dengan hari ulang tahunnya.

"Nggak. Ulang tahun saya ada di luar kota itu, ada di Riau. Saya sedang acara, dirayakan di sana," kata Novanto.

Mantan Ketua DPR itu mengaku tidak tahu alasan Andi menyerahkan jam tersebut. Ia membenarkan, jam tersebut pernah rusak saat dipakai sebanyak 2-3 kali. Mantan Bendahara Umum Partai Golkar itu melihat Andi sebagai orang yang mencari perhatian. Ia menduga, Andi ingin mencari proyek lagi dengannya pasca proyek e-KTP.

"Ya sama [pemberian uang pada November] tapi enggak ulang tahun. Bukan, dia biasa mungkin mau cari proyek lain," kata Novanto.

Baca juga artikel terkait KORUPSI E-KTP atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri