tirto.id - Debat Pilgub Jateng 2018 tahap ketiga menjadi ajang perdebatan dua pasangan calon saat membahas topik mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah.
Calon Wakil Gubernur Jateng Nomor Urut 2 Ida Fauziah menyatakan sampai saat ini IPM Jawa Tengah masih di bawah rata-rata nasional. Menurut dia, data ini menunjukkan persoalan kemiskinan yang masih membelit Provinsi Jawa Tengah.
“[Masalah] Kemiskinan di Jateng serius, ini berakibat ke IPM Jateng berada di bawah rata-rata IPM Nasional,” kata Ida dalam debat publik yang digelar KPU Jawa Tengah di Hotel Patra Semarang, pada Kamis (21/6/2018).
Ida mengklaim memiliki data yang menyebut bahwa saat ini rata-rata lama belajar siswa laki-laki dan perempuan di Jawa Tengah hanya sampai kelas 1 dan 2 SMP. Selain itu, dia menuding pendapatan perkapita warga warga laki-laki dan perempuan di Jateng juga rendah.
“Kenapa [banyak siswa di Jateng] tak lulus SMP, karena beban ekonomi yang berat mengakibatkan mereka tak sampai lulus SMP. Akses pendidikan rendah, income perkapita rendah,” kata Ida.
Karena itu, Ida melanjutkan, dia dan Sudirman Said menjanjikan program pencetakan 5 juta lapangan kerja dalam lima tahun untuk mengatasi kemiskinan. Dia juga menjanjikan penyaluran BOS daerah atau Bosda ke sekolah negeri dan swasta untuk mendorong pendidikan gratis.
Saat menambahi keterangan Ida Fauziah, Calon Gubernur Jateng nomor urut 2 Sudirman Said berkomentar singkat, “Ini menunjukkan kegagalan beliau [Ganjar].”
Bantahan Ganjar Pranowo-Taj Yasin
Dalam debat tersebut, Calon Gubenur Jateng nomor urut 1 Ganjar Pranowo mengklaim selama ini sudah menerapkan strategi politik anggaran untuk mengerek angka IPM di Jateng.
“Politik anggaran prioritasnya sektor pendidikan dan kesehatan,” kata Ganjar.
Kandidat petahana tersebut mencontohkan DPRD Jateng tahun ini sudah menyetujui usulan Pemprov Jateng untuk alokasi anggaran senilai Rp710 miliar guna mendukung wajib belajar 12 tahun.
Karena pendidikan tingkat SD dan SMP menjadi kewenangan Kabupaten/Kota, Ganjar mengaku telah mendorong semua pemkab/pemkot di daerahnya memberikan prioritas anggaran pada 2 sektor tersebut.
Sementara Calon Wakil Gubernur Jateng nomor urut 1, Taj Yasin menilai Ida Fauziah mengabaikan sejumlah program Pemprov Jateng yang selama ini efektif meningkatkan harapan hidup warga, seperti yang sudah dilakukan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi.
“Mungkin mbak Ida selama ini resesnya di Jatim [selama jadi anggota DPR], bukan di Jateng,” ujar Yasin.
Editor: Addi M Idhom