tirto.id - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menyatakan tahap awal pembangunan ibu kota baru akan berfokus pada lahan seluas 3000 hektare.
Artinya fokus pembangunan di tahap awal tersebut mencakup separuh dari total luas lahan yang disiapkan pemerintah untuk lokasi ibu kota baru di Kalimantan.
"Ground breaking [di lahan seluas] 3000 hektar. Kami sediakan lahan 6000 hektare, tapi mungkin kami efektifkan 3.000 hektar dulu," kata Bambang di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Bambang menjelaskan lahan seluas 3000 hektare tersebut akan dipakai untuk lokasi pembangunan infrastruktur pemerintahan. Misalnya, Istana Presiden, Gedung DPR dan kantor-kantor kementerian dan lembaga.
Menurut dia, pemindahan kantor kementerian dan lembaga ke ibu kota baru akan dilakukan secara bersamaan.
"Ya ramai-ramai lah pindahannya. Nanti tahapan awal lihat 2021 ya," ucap Bambang.
"Kantor Staf Presiden [KSP] juga ingin cepat pindah," ujar Bambang berkelakar kepada Kepala KSP Moeldoko yang berada di sebelahnya.
Mengenai lokasi pasti ibu kota baru, Bambang menyatakan hal itu masih menunggu pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo.
Namun, dia tidak membantah pernyataan Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil yang menyebut bahwa ibu kota akan pindah ke wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
Soal pendanaan, Bambang mengklaim pemindahan ibu kota akan diupayakan sesedikit mungkin mengandalkan pembiayaan dari negara. Pembiayaannya akan dimaksimalkan dari skema investasi dan Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Bambang juga memastikan biaya pemindahan ibu kota tidak akan dibebankan kepada BUMN.
- Jokowi akan Umumkan Ibu Kota Pindah ke Kalteng, Kalsel atau Kaltim
- Ibu Kota akan Pindah ke Kaltim, Fadli Zon: Perbaiki Dulu Kemiskinan
- Soal Pemindahan Ibu kota, Sandiaga: Santai Aja, Belum Dianggarkan
- Kepala Bappenas Tak Bantah Ibu Kota Pindah Kalimantan Timur
- Ibu Kota Baru Indonesia Resmi di Kalimantan Timur
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom