tirto.id - Puluhan pendukung dan relawan Prabowo-Sandiaga meneriaki awak media yang sedang meliput dan ingin mewawancarai Ketua Tim Kuasa Hukum 02, Bambang Widjajanto, pada Kamis (27/6/2019) malam setelah pengumuman putusan MK.
Hal tersebut berawal dari keluarnya Cawapres 02 Sandiaga Salahuddin Uno dari rumah Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan. Belasan pendukung meneriakkan beberapa kata dan jargon seperti, "Revolusi saja!", "Allahu Akbar!", "Lawan", hingga "Jangan takut!"
Sandiaga akhirnya menaiki mobilnya dan meninggalkan Kertanegara. Massa kembali bertambah dan makin beringas saat Bambang Widjajanto (BW) keluar dari rumah Prabowo.
Berdasarkan pantauan wartawan Tirto di lapangan, puluhan pendukung dan relawan justru berteriak sembari melarang para wartawan mewawancarai BW. Padahal, awalnya BW bersedia diwawancarai.
"Kalau mau revolusi gerak aja, jangan ngomong sama media!" kata para pendukung.
"Jangan ngomong sama media, media semua bohong, cebong semua!"
Bahkan, saat BW telah memasuki mobil dan mencoba membuka kaca mobil setengah, salah seorang wartawati dari media CNN Indonesia terlihat didorong oleh seorang lelaki, sembari berbicara, "wah, wartawan ini, enggak usah dikasih info-info. Tutup aja kacanya."
Akhirnya BW menutup kaca mobil dan langsung berjalan. Kejadian tersebut sekitar pukul 23.13 WIB. Belasan pendukung dan relawan juga masih berteriak, "media enggak ada yang dukung kita. Biarin aja!"
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto