Menuju konten utama

Sekjen PSI Minta Semua Pihak Tidak Main Drama Politik

PSI meminta para pemimpin, mulai dari presiden, ketua umum partai politik, hingga calon presiden dan wakil presiden berhenti bermain drama pada Pemilu 2024.

Sekjen PSI Minta Semua Pihak Tidak Main Drama Politik
Sekjen Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni selaku pemohon menghadiri sidang uji materi Undang-Undang No 2 tahun 2018 tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (UU MD3) di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (3/5/2018). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

tirto.id - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, tidak mau berspekulasi terkait siapa sutradara di balik narasi drama politik yang disinggung oleh politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu. Dia mengklaim hanya Masinton yang mengetahui siapa tokoh tersebut.

"Pertama yang tahu persis siapa yang disebut sebagai pemimpin main drama, yang disebut sutradaranya itu, yang tahu Pak Masinton," kata Raja Juli di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2023) malam.

"Saya terus terang enggak bisa menebak," tambahnya.

Raja Juli juga sepakat dengan Masinton agar tiga paslon dan elite politik tak bermain drama pada Pemilu 2024.

"Saya kira imbauan beliau tanpa secara spesifik disebutkan siapa pemimpinnya saya enggak tahu, itu pernyataan yang baik sekali. Jadi, Pak Prabowo, Pak Ganjar, Pak Anies, Bu Mega, Pak Surya Paloh, Pak Jokowi, jangan main drama," tutur Raja.

Untuk diketahui, Masinton menyoroti sutradara di balik narasi drama politik yang terjadi belakangan ini. Tidak hanya itu, Dia juga mengklaim pihaknya menolak segala bentuk drama dan manipulasi politik pada Pemilu 2024. Masinton berharap pemimpin yang terpilih berasal dari hasil demokratis bukan kecurangan.

"Jadi, kami menolak drama-drama, menolak manipulasi, kepalsuan, dan kepura-puraan. Kami ingin semua ini muncul lah dengan kesejatian. Pemimpin itu harus berlangsung secara demokratis," kata Masinton.

Sebelumnya, calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo menyinggung soal politik drama Korea (drakor) dalam pidatonya usai mengambil nomor urut peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023).

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu berharap dinamika politik saat ini tidak sepatutnya terjadi. Tetapi dia tidak menampik fenomena kali ini sering dibicarakan oleh sejumlah pihak, mulai dari aktivis, tokoh agama, seniman, budayawan, hingga media massa.

Baca juga artikel terkait DRAMA POLITIK atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Intan Umbari Prihatin