tirto.id - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menganggap keberadaan kampanye hitam dan hoaks di masa kampanye, menandakan kegagalan tim kandidat yang melakukannya.
"Hal tersebut sama saja dengan merobek-robek deklarasi damai. Tindakan indisipliner tersebut bisa sebagai cermin kegagalan paslon dan tim kampanye," ujar Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Minggu (23/9/2018).
Hasto menyinggung keberadaan hoaks dan kampanye hitam pasca dilakukannya deklarasi kampanye damai pemilu 2019. Deklarasi itu dilakukan sekaligus unik membuka masa kampanye pemilu.
Masa kampanye akan berlangsung hingga 13 April 2019. Menurut Hasto, selama berkampanye nanti TKN Jokowi-Ma'ruf berkomitmen melakukan kegiatan yang positif dan nirhoaks.
"Gagasan terbaik untuk Indonesia Raya, untuk menyelesaikan masalah rakyat, dan untuk hadir sebagai bangsa pemenang, diperoleh melalui dialog, kolaborasi seluruh energi positif. Bukan melalui hujatan, hoaks yang menguras energi persatuan bangsa," kata Hasto.
Sekjen PDI Perjuangan itu juga mengaku telah mendapat instruksi tidak berbicara negatif soal lawan politik Jokowi-Ma'ruf di pemilu 2019. Karena itu, kubu Jokowi-Ma'ruf dijanjikan lebih banyak mempromosikan keberhasilan pemerintahan Jokowi selama masa kampanye.
"Kami dilarang untuk berbicara negatif tentang Pak Prabowo-Sandi. Sebab, pemikiran dan tindakan negatif, hanya menghasilkan efek destruktif bagi masa depan bangsa. Hoaks adalah racun peradaban bangsa dan mematikan alam pikir demokrasi Pancasila," ujar Hasto.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yandri Daniel Damaledo