Menuju konten utama

Sekjen Gerindra Ungkap Isi Surat Prabowo ke SBY yang Tak Terbalas

Surat itu dikirim Prabowo guna menjelaskan miskomunikasi yang terjadi antara dirinya dan SBY perihal pengambilan keputusan posisi cawapres.

Sekjen Gerindra Ungkap Isi Surat Prabowo ke SBY yang Tak Terbalas
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada media usai mengadakan pertemuan di rumah Susilo Bambang Yudhoyono di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id -

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani membenarkan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto telah mengirim surat ke Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tadi malam (8/8/2018), seperti halnya yang diungkapkan Wasekjen Demokrat, Andi Arief melalui cuitan twitternya.

Muzani pun kemudian mengungkap isi surat tersebut. Menurutnya, surat itu dikirim Prabowo guna menjelaskan miskomunikasi yang terjadi antara dirinya dan SBY perihal pengambilan keputusan posisi cawapres.

"Bahwa Pak Prabowo menjelaskan di dalam surat yang disampaikan, bahwa selama ini kami Gerindra sudah menjalin komunikasi yang baik dengan PKS dan PAN, kemudian selama ini kami juga menjalin komunikasi yang baik dengan ulama, kiai dan para habib. Kemudian mereka menyodorkan ini, ijtima ulama," kata Muzani, di rumah Prabowo, Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (8/8/2018) malam.

Sehingga, menurut Muzani, Prabowo sebenarnya tengah menyampaikan kepada SBY perihal proses pengambilan keputusan cawapres dan mengajak diskusi mengenai pemikiran-pemikirannya perihal sosok cawapres yang akan dipilih.

"Karena dalam pertemuan sehari sebelumnya, Pak SBY mengatakan bahwa soal wakil presiden diserahkan sepenuhnya kepada Pak Prabowo kepada calon presiden. Keputusan siapa pun yg diambil sebagai calon wakil presiden, Demokrat akan turut," kata Muzani.

"Nah Pak Prabowo belum mengambil keputusan," imbuhnya.

Namun, surat tersebut rupanya tak dibalas SBY dan justru muncul tuduhan miring dari Andi Arief bahwa Prabowo telah menggadaikan komitmennya demi duit Rp500 M dari Sandiaga Uno sebagai kompensasi menjadi cawapres. Arief menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus.

Akibatnya, koalisi Gerindra-Demokrat pun merenggang dan keputusan cawapres pun gagal tercapai tadi malam.

Maka, menurut Muzani, Prabowo kemudian memutuskan untuk menemui SBY, di Rumah SBY, Mega Kuningan, Jakarta Pusat, pagi ini (9/8/2018).

Muzani pun yakin setelah pertemuan itu, koalisi Gerindra-Demokrat di Pilpres 2019 akan kembali solid.

"Insyaallah diskusi kedua pemimpin, diskusi kedua tokoh nasional ini akan mencapai titik temu," kata Muzani.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yulaika Ramadhani