Menuju konten utama

Sejumlah WNI Sempat Terperangkap di Stockholm

KBRI Stockholm pasca kejadian teror mengeluarkan peringatan kepada para WNI yang berada di Stockholm dan Swedia pada umumnya untuk berhati-hati dan selalu memantau perkembangan, karena dikhawatirkan aksi teror serupa akan muncul kembali.

Sejumlah WNI Sempat Terperangkap di Stockholm
Ilustrasi. Pasukan detasemen bravo-90 paskhas mengamankan tempat kejadian perkara saat menyelamatkan para sandera pada simulasi penanggulangan anti teror di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (23/3). Antara foto/Aloysius Jarot Nugroho.

tirto.id - Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang sedang berkunjung ke Swedia dan kebetulan berada di pusat kota Stockholm sempat panik dan menyelamatkan diri menyusul terjadinya aksi teror di kawasan Drottninsggatan, Stockholm.

Saat itu, terdapat truk yang masuk ke kawasan pejalan kaki dan menabrak beberapa orang, pada Jumat (7/4/2017) pukul 13.52 waktu setempat. Sejulah WNI yang sempat terperangkap di lokasi kejadian ditampung di KBRI.

Sekretaris pertama Ekonomi KBRI Stockholm, Rahmawati Wulandari, kepada Antara London, Jumat malam mengatakan bahwa Dubes RI di Swedia, Bagas Hapsoro menyambut WNI dan wisatawan Indonesia yang sedang berlibur di Swedia dan memberikan bantuan. Saat ini mereka berada di kantor KBRI Stockholm.

Beberapa WNI adalah wisatawan yang baru dua hari di Swedia, yaitu Narliswandi Piliang (52), Santi Sandra (38), Surati Suryadi (44 ), Justin Ariel Tan (18), Michael Martin (23), Steve Darmudi (23), Adnan Latuperissa (33 ), Reh Ulina (61 ) dan Steve Winata, (21) mahasiswa S-2 yang sedang menyelesaikan studi di Sheffield, Inggris, untuk sementara ditampung di KBRI sampai suasana di luar aman.

“Ada suara ledakan dan kami diminta untuk menjauhi lokasi,” kata Steve Winata.

Petugas kepolisian dan aparat keamanan lainnya mensterilkan tempat sampai sejauh 1,5 km dari lokasi. KBRI Stockholm pasca kejadian tersebut mengeluarkan peringatan kepada para WNI yang berada di Stockholm dan Swedia pada umumnya untuk berhati-hati dan menghindari pusat perkotaan, serta mewaspadai keadaan sekitar dan selalu memantau perkembangan, karena dikhawatirkan aksi teror serupa akan muncul kembali, demikian Dubes Bagas Hapsoro.

Dikatakannya, KBRI Stockholm sedang memantau apakah ada WNI yang menjadi korban dari aksi serangan tersebut. Namun, hingga saat laporan ini belum dapat diperoleh informasi apa pun mengenai data korban, baik dari pihak Kepolisian, Kementerian Luar Negeri Swedia dan rumah sakit setempat.

Setelah kejadian teror tersebut, suasana kota Stockholm menjadi lebih senyap karena pusat-pusat keramaian ditutup dan pegawai di perkantoran diimbau pulang ke rumah masing-masing. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap tinggal di rumah.

Kepolisian langsung menutup jalan di sekitar tempat kejadian, dan penjagaan diperketat terutama untuk keluar masuk kota Stockholm. Kendaraan umum tidak beroperasi untuk sementara pasca kejadian teror.

Salah satu pelaku penembakan yang berhasil ditangkap adalah seorang pria berusia sekitar 25-30 tahun, namun belum terdapat informasi lebih lanjut lagi mengenai pelaku teror lainnya.

WNI yang berada di Swedia dapat menghubungi Hotline KBRI : +46 8 545 55 880 atau +46 700 246 843, atau memantau perkembangan melalui website KBRI stockholm.kemlu.go.id, email:stockholm.kbri@kemlu.go.id.

Baca juga artikel terkait TEROR DI STOCKHOLM atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz