tirto.id - Hari Retainer Internasional hadir setiap 19 Juli. Peringatan ini sebagai cara menyosialisasikan manfaat retainer. Banyak orang kembali tersenyum indah setelah mendapatkan perawatan ortodonti menggunakan alat kesehatan gigi tersebut.
Retainer, atau penahan gigi, merupakan alat bantu untuk menjaga susunan gigi yang baru setelah dirapikan. Tujuan menggunakannya yakni memastikan posisi gigi yang telah bergeser agar tidak berantakan lagi.
Perlu dipahami, pada orang yang baru saja mendapatkan perawatan untuk dirapikan giginya, membutuhkan waktu lama agar posisi gigi yang baru bisa benar-benar menetap.
Manfaat lain dari retainer yaitu dapat mengatasi kebiasaan buruk yang dapat merusak gigi. Contohnya adalah menggerakkan gigi, menekannya, atau menggesekkan gigi ke atas atau bawah. Pemakaian retainer pada gigi kurang lebih memerlukan waktu 1,5-2 tahun agar letak gigi yang baru bisa menetap.
Dalam situs National Day Calendar disebutkan, retainer sudah ditemukan sejak awal tahun 1900-an. Kala itu, retainer dipakai untuk menahan laju gigi agar tidak bergeser sehingga senyum yang diperlihatkan pasien tampak indah dengan susunan gigi beraturan.
Ketika seseorang melakukan perawatan ortodonti namun tidak mengenakan retainer, dimungkinkan gigi bergeser lagi ke arah semula.
Sejarah Hari Retainer Internasional
Penyakit yang menggerogoti gigi sudah ada sejak zaman dahulu kala. Sebuah teks dari Sumeria yang diperkirakan berasal dari tahun 5000 sebelum masehi mengungkap, penyebab kerusakan gigi digambarkan dengan adanya cacing pada gigi. Mitos tersebut bertahan hingga tahun 1700-an.
Di samping itu, manusia juga sudah memberikan perhatian pada masalah sakit gigi dan menata ulang gigi selama lebih dari 2.000 tahun. Situs National Today menuliskan, arkeolog yang menemukan sisa-sisa mumi dari kerajaan Mesir, mendapati adanya peralatan untuk mengatasi maloklusi dalam bentuk logam mentah melilit gigi. Maloklusi yaitu keadaan tidak normal dalam kesejajaran antara gigi dan rahang.
Selanjutnya, perkembangan retainer menjadi lebih modern saat Bapak Kedokteran Gigi Modern, Pierre Fauchard, menemukan kawat gigi. Pirantinya berupa tali dan potongan logam datar untuk menyatukan gigi. Sejak saat itu, perawatan ortodonti makin berkembang termasuk penemuan beragam peralatan baru pada pertengahan abad 19.
Dokter Charles Hawley menemukan retainer yang bisa disesuaikan dan memungkinkan koreksi oleh dokter gigi. Metode ini paling terkenal untuk menangani keselarasan gigi. Lalu, John Sheridan di tahun 1993 menemukan retainer Essix dari bahan PVC tipis dan bening sehingga pasien seperti tidak tampak menggunakan alat apa pun di giginya.
Adanya berbagai metode retainer inilah yang membuat pasien bisa menentukan jenis yang sesuai dengan berkonsultasi bersama dokter gigi. Manfaat akhirnya sama, yaitu dapat mengembalikan senyum yang indah dari deretan gigi yang teratur.
Mengingat pentingnya manfaat alat tersebut, produsen bernama Retainer Vivera mengusulkan untuk dibuat sebuah peringatan berupa Hari Retainer Internasional. Peringatan ini sebagai bentuk pengakuan tentang pentingnya menggunakan retainer setelah melakukan perawatan ortodonti. Gagasan ini lalu ditindaklanjuti dengan memperingatinya setiap tahun pada tanggal 19 Juli.
Cara Memperingati Hari Retainer Internasional
Ada beberapa cara yang dapat diterapkan sebagai wujud dukungan untuk Hari Retainer Internasional. Berikut opsi yang bisa dipilih:
1. Tersenyumlah dan bagikan. Bagikan senyum indah lewat foto atau video, lalu posting di media sosial menggunakan tagar #InternationalRetainerDay. Cara ini untuk memberi tahu orang-orang tentang pentingnya retainer.
2. Gunakan retainer. Jika saat ini sedang memakai retainer, gunakan untuk memberikan pesan tentang pentingnya alat tersebut.
3. Kunjungi dokter gigi. Tindakan ini sebagai bentuk rasa sayang terhadap kesehatan gigi. Kunjungi dokter gigi dan lakukan pemeriksaan untuk mendapatkan saran kesehatan terbaik.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dipna Videlia Putsanra