Menuju konten utama

Sejarah Hari KOSTRAD 6 Maret: dari Soeharto hingga Supersemar

Sejarah asal mula Hari KOSTRAD diperingati setiap 6 Maret.

Sejarah Hari KOSTRAD 6 Maret: dari Soeharto hingga Supersemar
Presiden Soeharto. FOTO/AP Photo

tirto.id - Hari KOSTRAD diperingati setiap 6 Maret. KOSTRAD sendiri adalah singkatan dari Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.

Sebagaimana dikutip laman resmi KOSTRAD, pada awal tahun 1961 tepatnya 6 Maret 1961 telah diresmikan Cadangan Umum Angkatan Darat (CADUAD) di mana Mayjen TNI Soeharto ditunjuk menjadi Panglima KORRA I CADUAD. Peresmian ini yang kemudian dianggap sebagai hari lahirnya KOSTRAD.

Hal ini berawal dari kericuhan usai diproklamasikannya Negara Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.

Kericuhan itu muncul baik dari dalam maupun dari luar negeri, untuk menghancurkan NKRI yang ditandai dengan terjadinya beberapa peristiwa di tanah air. Terjadi sejumlah pemberontakan yang bertujuan untuk menggantikan ideologi Pancasila dan UUD 45 seperti:

  1. Penghianatan PKI Muso di Madiun thn 1948
  2. Pemberontakan DI/TII Karto Suwiryo di Jawa Barat 1948
  3. Pemberontakan APRA Westerling 1950
  4. Pemberontakan Andi Azis di Makasar 1950
  5. Pemberontakan Ibnu Hajar di Kalimantan1950
  6. Pemberontakan RMS di Maluku 1950
  7. Pemberontakan PRRI/Permesta di Sumatra Barat dan Sulawesi 1958.
Masih dikutip dari sumber yang sama, berdasarkan Struktur Orgas di Tanah air telah dibentuk Kodam hampir di setiap provinsi, namun saat itu masih bersifat teritorial dengan kemampuan terbatas, terdiri dari Kodam, Korem, Brigade dan Batalyon.

Menjelang akhir tahun 1960 pimpinan AD menganggap perlu membentuk satuan militer yang bersifat mobil berkemampuan Linud yang siap tempur menjalankan tugas di seluruhmtanah air, maka dibentuklah Cadangan Umum AD.

Gagasan itu mempunyai latar belakang yang sangat mendesak, terutama karena keterkaitannya dengan masalah Irian Barat yang pada waktu itu masih menjadi sengketa dengan Belanda.

Untuk merealisasikan Skep Kasad tersebut, maka selanjutnya dibentuklah kelompok kerja yang diketuai oleh Deputi I Kasad Brigjen TNI Soeharto.

Untuk pengisian personel KORRA I CADUAD diambil dari Kodam-Kodam, dari pendidikan dasar masing-masing kecabangan. Sehingga akhirnya KORRA I / CADUAD mempunyai kekuatan I Divisi Inf dengan memiliki pasukan inti 1 Brigade Para, satuan Banpur dan satuan Banmin.

Pada tanggal 19 Desember 1961 bertepatan dengan pelantikan para taruna AKMIL di Jogjakarta, Presiden Sukarno mencetuskan TRIKORA yang berisi :

  1. Gagalkan pembentukan negara papua di Irian Barat.
  2. Kibarkan bendera merah putih di Irian Barat
  3. Bersiap-siap untuk mengadakan mobilisasi umum.
Sebagai Pangkostrad, Mayor Jenderal Soeharto menjadi orang berpengaruh nomor dua di Angkatan Darat setelah Menteri/Panglima Angkatan Darat (Menpangad) Letnan Jenderal Ahmad Yani.

Setelah Yani meninggal dunia pada 1 Oktober 1965, Soeharto jadi jenderal paling berpengaruh di Angkatan Darat dan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Ia bisa menggerakkan pasukan dan memberi komando langsung. Tak heran jika ia diserahi Surat Perintah 11 Maret 1966 dalam rangka mengembalikan stabilitas keamanan.

Baca juga artikel terkait KOSTRAD atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Iswara N Raditya