Menuju konten utama
Hari Penting 2022

Sejarah Hari Keanekaragaman Budaya Sedunia 21 Mei & Tujuannya

Sejarah Hari Keanekaragaman Budaya Sedunia untuk Dialog dan Pembangunan yang diperingati setiap tanggal 21 Mei.

Sejarah Hari Keanekaragaman Budaya Sedunia 21 Mei & Tujuannya
Ilustrasi Toleransi. foto/istockphoto

tirto.id - Hari Keanekaragaman Budaya Sedunia untuk Dialog dan Pembangunan yang diperingati setiap tanggal 21 Mei, termasuk untuk tahun 2022 ini. Lantas, bagaimana sejarah peringatan dan ditetapkannya tanggal 21 Mei sebagai Hari Keanekaragaman Budaya Sedunia untuk Dialog dan Pembangunan?

Konvensi budaya merupakan pijakan kuat dalam mempromosikan keragaman budaya yang ada di dunia. Keragaman budaya menjadi sebuah aset dalam mengurangi kemiskinan dan pencapaian pembangunan berkelanjutan.

Pentingnya pengkajian mengenai hal ini menjadi salah satu alasan dicanangkannya Hari Keanekaragaman Budaya Sedunia untuk Dialog dan Pembangunan. Adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) melalui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang akhirnya merealisasikannya.

Sejarah Peringatan Hari Keanekaragaman Budaya Sedunia untuk Dialog dan Pembangunan

Dikutip dari situs UN, UNESCO mengadopsi Deklarasi Universal tentang Keanekaragaman Budaya pada 2001. Lalu, Majelis Umum PBB mendeklarasikan 21 Mei sebagai Hari Keanekaragaman Budaya untuk Dialog dan Pembangunan pada Desember 2002 melalui Resolusi 57/249.

Tidak berhenti sampai sini, Komite Kedua Majelis Umum PBB pada 2015 mengadopsi resolusi tersebut pada Kebudayaan dan Pembangunan Berkelanjutan dengan nomor A/C.2/70/L.59.

Di dalamnya memuat pernyataan mengenai kontribusi budaya untuk tiga dimensi pembangunan berkelanjutan, pengakuan lebih jauh keanekaragaman alam dan budaya dunia, serta mengakui budaya dan peradaban berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

Dilansir National Day Calendar, melalui peringatan Hari Keanekaragaman Budaya Sedunia untuk Dialog dan Pembangunan, semua orang dan berbagai pihak diajak menjembatani kesenjangan antarbudaya.

Menekan kesenjangan budaya berdampak pada perdamaian, pembangunan, dan stabilitas. Ketika nilai-nilai keberagaman budaya dihormati maka dapat mewujudkan tujuan berikut:

  1. Mendukung sistem yang berkelanjutan untuk tata kelola budaya;
  2. Mencapai keseimbangan arus barang dan jasa budaya;
  3. Mengintegrasikan budaya ke dalam kerangka pembangunan berkelanjutan; dan
  4. Mempromosikan hak asasi manusia dan kebebasan dasar.

Keempat tujuan tersebut tercatat dalam Konvensi UNESCO tentang Perlindungan dan Promosi Keanekaragaman Ekspresi Budaya.

Ketika semua pihak saling merangkul budaya lain maka seluruh orang bisa menjalani kehidupan yang lebih memuaskan. Kepuasan tersebut muncul dari sisi intelektual, spiritual, dan moral.

Cara merangkul budaya lain bisa ditempuh melalui dialog bersama di antara pihak-pihak yang berbeda budaya. Selain dengan dialog, keberagaman budaya dapat diwujudkan dengan mengembangakan rasa hormat dan saling toleransi pada budaya hingga agama yang saling berlainan.

Saat berbagai budaya bisa saling dihormati, maka dapat meningkatkan sisi positif pada berbagai sektor kehidupan manusia. Sektor-sektor tersebut meliputi pendidikan, ilmu pengetahuan, kesehatan, dan lingkungan. Upaya pengentasan kemiskinan bisa dimulai menjembatani kesenjangan budaya.

Adapun peringatan Hari Keanekaragaman Budaya Sedunia tanggal 21 Mei 2022 mengangkat tema "Melindungi keragaman ekspresi budaya lebih penting dari sebelumnya".

Baca juga artikel terkait HARI PENTING 2022 atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Iswara N Raditya