Menuju konten utama

Sejarah Friday the 13th Mengapa Jumat Tanggal 13 Dianggap Hari Sial

Mengapa Friday the 13th dianggap sebagai hari yang sial dan menyeramkan?

Sejarah Friday the 13th Mengapa Jumat Tanggal 13 Dianggap Hari Sial
Friday the 13th. foto/Istockphoto

tirto.id - Hari Jumat yang jatuh pada tanggal 13 dianggap sebagai hari sial atau hari yang menyeramkan. Setidaknya, Friday the 13th akan dialami setahun sekali dalam kalender.

Mungkin sebagian orang akan menghindari hari ini. Pada Friday the 13th, harga tiket pesawat cenderung turun, orang-orang yang percaya takhayul akan menunda kegiatan penting dan ada sebagian kecil dari Anda yang menunggu sesuatu yang aneh terjadi pada hari ini.

Dilansir CNN.com, sejarah Friday the 13th sebagai tanggal yang menakutkan tidak memiliki banyak bukti. Namun, hari Jumat dan angka 13 selalu diidentikkan dengan nasib buruk dan takhayul. Ada banyak teori yang berasal dari abad-abad sebelumnya, tetapi sebagian besar teori ini sudah terbantahkan.

Histeria Friday the 13th yang sebenarnya dimulai pada abad ke-20, yang berkaitan dengan buku Thomas Lawson "Friday, the Thirteenth". Buku ini berkisah tentang seorang pialang saham yang memilih hari ini untuk dengan sengaja menghancurkan pasar saham.

Satu tahun kemudian pada tahun 1908, The New York Times menjadi salah satu outlet media pertama yang mengakui takhayul pada hari Jumat tanggal 13. Kemudian pada 1980-an, popularitas franchise film "Friday the 13th" menambah fenomena budaya soal Friday the 13th.

Mitos Hari Jumat dan Angka 13

Ketakutan manusia terhadap angka 13 dimulai sejak berabad-abad lalu. Banyak yang percaya mitos itu berasal dari Kode Hammurabi yang dilaporkan meninggalkan hukum ke-13 dari kode hukum tertulisnya. Namun pada kenyataannya, ini sebenarnya hanya kesalahan yang dibuat oleh salah satu penerjemah yang menghilangkan sebaris teks.

Takhayul semacam itu telah bertahan bahkan di antara para pemikir terbesar dalam sejarah. Komposer besar Austria-Amerika Arnold Schoenberg memiliki kasus triskaidekaphobia yang parah (ketakutan akan angka 13), dia menghilangkan penomoran ke-13 di beberapa karyanya dan menggantinya dengan notasi "12a."

Dia juga dilaporkan sangat takut meninggal pada satu tahun atau pada usia yang kelipatan 13. Ketika dia berusia 76 tahun, seorang rekannya menyarankan itu akan menjadi tahun yang tidak menguntungkan karena 7 + 6 = 13. Schoenberg meninggal tahun itu, pada Jumat tanggal 13 Juli 1951.

Sangat menarik untuk mencatat sejarah kontras antara angka 12 dengan angka 13. Ada 12 bulan setahun, 12 tanda zodiak, 12 jam sehari dan bahkan 12 hari Natal. Angka 12 juga erat kaitannya dengan sejarah Perjanjian Baru dalam Alkitab dan tradisi Yahudi-Kristen lainnya.

Bahkan Schoenberg, musuh terbesar nomor 13, terkenal karena mengembangkan sistem komposisi musik 12 nada.

Sementara itu, ssosiasi negatif pada hari Jumat secara khusus memiliki kombinasi asal-usul agama dan budaya. Beberapa orang Kristen percaya hari Jumat sebagai hari sial karena itu adalah hari dalam seminggu Yesus disalibkan.

Namun, tak sedikit pula orang Kristen yang meyakini Jumat sebagai hari yang agung, atau Jumat Agung - hari penyaliban Yesus Kristus - sebagai satu-satunya hari Jumat yang tidak buruk, seperti namanya.

Jika Anda lahir pada hari Jumat Agung, Anda dianggap beruntung, sementara para pelaut, yang terkenal percaya takhayul, terkadang memulai perjalanan panjang pada Jumat Agung karena hubungannya yang suci.

Pada abad ke-14 dan ke-15, para tokoh dan penulis terkemuka mulai secara terbuka mencela hari Jumat. "Canterbury Tales" karya George Chaucer menggambarkan hari Jumat sebagai "hari kesialan" dan penulis drama Robert Greene mendefinisikan "wajah Jumat" sebagai "ekspresi sedih karena cemas atau kesesengsaraan."

Menurut bbc.co.uk, di Inggris, hari Jumat pernah dikenal sebagai Hari Hangman (Hari Penggantungan) karena pada hari itu biasanya orang yang telah dijatuhi hukuman mati akan digantung.

Kombinasi hari Jumat dan angka 13 sebagai hari kesialan tampaknya menjadi tradisi yang relatif baru - mungkin baru berusia sekitar 100 tahun.

Bahkan ada kata khusus untuk ketakutan pada hari Jumat tanggal 13 - paraskevidekatriaphobia.

Friday the 13th 13 November adalah yang Kedua pada 2020

Diwartakan EarthSky, 13 November 2020 menjadi Friday the 13th kedua pada tahun 2020. Jumat tanggal 13 ini datang tepat 39 minggu - yaitu, angka 3 dikalikan dengan angka 13 - sebelum Jumat berikutnya tanggal 13 pada 13 Agustus 2021.

Setiap tahun kalender memiliki minimal satu hari Jumat tanggal 13, dan maksimal tiga hari Jumat tanggal 13. Terakhir kali kalender hanya memiliki satu hari Jumat tanggal 13 dalam satu tahun adalah pada bulan Mei 2016.

Tiga hari Jumat tanggal 13 terakhir berlangsung pada tahun 2015 (Februari, Maret, November), dan akan berikutnya terjadi pada tahun 2026 (Februari, Maret, November). Tahun ini, 2020, memiliki dua hari Jumat tanggal 13: Maret dan November.

Hari Jumat tanggal 13 November 2020 terjadi tepat 39 (3 x 13) minggu sebelum satu-satunya hari Jumat tahun depan tanggal 13 pada tanggal 13 Agustus 2021.

Selain itu, Jumat pertama tahun ini tanggal 13 - 13 Maret 2020 - terjadi tepat 13 minggu setelah hari Jumat sebelumnya tanggal 13 Desember 2019.

Kemudian, pada tahun 2022, satu-satunya hari Jumat tanggal 13 akan terjadi 13 Mei 2022, atau datang tepat 39 (3 x 13) minggu setelah Friday the 13th tanggal 13 Agustus 2021.

Baca juga artikel terkait FRIDAY THE 13TH atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH