Menuju konten utama

Mitos Jumat Kliwon 1 September: Kenapa Tak Boleh Keluar Rumah?

Mitos malam Jumat Kliwon yang kerap beredar di masyarakat Jawa, salah satunya mitos tidak boleh keluar rumah.

Mitos Jumat Kliwon 1 September: Kenapa Tak Boleh Keluar Rumah?
Film Suzanna: Malam Jumat Kliwon. FOTO/IMDB

tirto.id - Penanggalan Jawa hari ini 14 Sapar 1957 bertepatan dengan Jumat Kliwon yang berada di Tahun Jimawal, Windu Sancaya, dan Wuku Julungpujut.

Jumat Kliwon sering identik dengan hal-hal mistis dibandingkan hari-hari yang lain. Berdasarkan penanggalan Jawa pada hari Jumat Kliwon usahakan untuk tidak keluar rumah karena di wuku ini merupakan hari yang tidak baik untuk meraih segala keinginan maupun bepergian.

Kliwon merupakan weton (hari kelahiran) yang memiliki watak sopan, pandai berkata-kata, memiliki tutur kata yang lembut, murah hati, sabar, hingga terampil bekerja.

Umumnya kepercayaan ini masih berlaku di sebagian masyarakat Indonesia terutama Jawa bahwa Malam Jumat dianggap sebagai hari keramat.

Berbagai cerita turun temurun yang beredar melalui mulut ke mulut, mulai dari waktu keluarnya makhluk gaib hingga adanya orang hilang karena diambil setan.

Mitos Jumat Kliwon

Sejumlah cerita yang beredar di masyarakat telah berkembang dan dipercayai sejak anak-anak. Namun, apakah benar cerita-cerita tersebut adalah sesuatu yang nyata ? Berikut beberapa mitos malam Jumat Kliwon:

1. Munculnya makhluk astral

Salah satu kepercayaan paling banyak adalah hari dimana makhluk astral muncul saat malam Jumat Kliwon. Hal ini kemudian membuat orang banyak melakukan ritual-ritual mistis saat Jumat Kliwon.

Karena sedang banyak makhluk astral yang keluar, maka muncul kepercayaan untuk tidak keluar rumah Jumat Kliwon.

Selain itu, film-film horor Indonesia banyak yang menyuguhkan keramatnya malam Jumat Kliwon baik sebagai tema maupun judul film. Ini menambah kepercayaan bahwa hari Jumat memang lebih dikenal mistis dibanding hari lainnya.

2. Waktunya arwah leluhur pulang ke rumah

Mitos selanjutnya adalah malam Jumat merupakan waktu arwah leluhur kembali pulang, tidak hanya leluhur melainkan kerabat atau keluarga yang telah meninggal seperti kakek, ayah, ibu, saudara, dan lain-lain.

3. Hari yang baik jika ada yang meninggal

Meninggal di hari Jumat dianggap baik oleh sebagian kepercayaan agama. Beberapa orang meyakini bahwa meninggal di hari tersebut dapat menggambarkan bahwa almarhum/almarhumah merupakan orang baik selama di dunia sehingga diambil di waktu yang baik pula.

4. Hari yang sakral dan penuh kekuatan magis

Hari Jumat dapat dikatakan magis karena banyak yang percaya makhluk astral keluar, cerita yang beredar mistis, banyak ritual dilakukan hari Jumat, hingga banyaknya film horor yang menyuguhkan hari Jumat. Oleh karena itu, kepercayaan tersebut masih berkembang hingga saat ini baik anak-anak maupun orang dewasa.

Baca juga artikel terkait URGENT atau tulisan lainnya dari Wulandari

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Wulandari
Penulis: Wulandari
Editor: Dipna Videlia Putsanra