tirto.id - Film Joker telah tayang di bioskop Indonesia sejak Rabu (2/10/2019) kemarin. Karakter antihero milik DC Comics ini dikenal sebagai salah satu musuh utama Batman. Sejarah penciptaan karakter Joker muncul berbarengan dengan kelahiran komik superhero berkostum kelelawar itu.
Dalam film layar lebar yang baru saja dirilis, Joker yang disutradarai Todd Phillips berbeda dengan karakter dalam versi komik. “Kami tidak mengikuti apapun dari buku komik, yang mana akan membuat banyak orang marah,” tandas Phillips dikutip dari Empire.
Phillips menambahkan, Joker dalam film yang digarapnya lebih membahas tentang asal-usul penjahat eksentrik itu. “Kami hanya menulis versi kami sendiri terkait Joker berasal. Itu adalah hal yang menarik untukku. Kami bahkan tidak mengerjakan Joker, namun ceritanya tentang kemunculan Joker,” bebernya.
Sutradara yang pernah membesut The Hangover dan Project X ini mantap menunjuk Joaquin Phoenix untuk memerankan karakter Joker yang bernama asli Arthur Fleck. Menurut Phillips, Phoenix adalah orang yang paling tepat menjadi Fleck alias Joker.
“Aku akan lakukan apa pun bersama Joaquin Phoenix, setiap hari dalam seminggu. Tidak ada yang seperti dia," tegas sutradara kelahiran New York, Amerika Serikat, ini.
Film Joker diproduksi oleh DC Films, bekerjasama dengan Village Roadshow Pictures, Bron Studios, dan Joint Effort. Dirilis pertamakali pada 31 Agustus 2019 di Venice Film Festival yang merupakan festival film tertua di dunia, film ini menghabiskan dana hingga mencapai 55 juta dolar AS.
Psikopat Keras Kepala
Joker langsung dihadirkan dalam debut komik Batman pada 25 April 1940. Namun, karakter Batman sebenarnya sudah muncul sejak 1935 dalam serial Detective Comics. Joker merupakan salah satu musuh terberat Batman dan lawan yang paling keras kepala bagi sang pahlawan Kota Gotham.
Di versi cerita bergambar terbitan DC Comics itu, Joker digambarkan sebagai sosok psikopat dengan selera humor yang ekstrem bahkan sadis. Sosok antagonis ini memang tidak punya kekuatan super, namun ia memiliki keahlian yang unik sekaligus mematikan.
Joker bisa membuat ramuan beracun yang bahkan bisa meledak dahsyat dengan keahlian di kimia yang dimilikinya. Ia juga piawai menciptakan peralatan yang seolah remeh namun sangat berbahaya, semisal kartu dengan ujung silet yang tajam.
Dalam menjalankan aksinya, Joker terkadang tidak sendirian. Beberapa kali ia bergabung dengan lawan-lawan Batman yang lain seperti Penguin atau Two-Face. Obsesi utama Joker adalah menghabisi Batman, namun ia juga pernah bertarung dengan superhero DC lainnya macam Superman dan Wonder Woman.
Joker merupakan musuh Batman yang paling populer. Ia kerap dilibatkan dalam berbagai produk Batman, selain komik, seperti video game, mainan, serial animasi, serial televisi, dan lain sebagainya, hingga kemudian dibikinkan film layar lebar sendiri.
Sengketa Kelahiran Joker
Dikutip dari tulisan Brian K. Eason berjudul “Dark Knight Flashback: The Joker, Part I” dalam Comic Book Resources (2008), penciptaan karakter Joker dikreditkan atas nama tiga orang yakni Bill Finger, Bob Kane, dan Jerry Robinson. Namun, Finger dan Kane nantinya berselisih dengan Robinson.
Finger dan Kane sama-sama berprofesi sebagai penulis yang turut melahirkan karakter-karakter DC Comics pada periode awal. Sedangkan Robinson adalah seorang seniman gambar yang disebut-sebut pernah menjadi asisten Kane.
Menurut klaim Finger, ia terinspirasi sosok Joker dari karakter Gwynplaine yang digambar Conrad Veidt dan muncul dalam novel The Man Who Laughs (1869) karya Victor Hugo.
Gwynplaine ditampilkan dengan wujud pria berwajah rusak dan punya seringai lebar yang menakutkan, sama seperti yang nantinya menjadi salah satu ciri khas Joker.
Dari situ, tulis Sean O’Neal lewat artikel bertajuk “R.I.P. Jerry Robinson, Creator of the Joker dalam The A.V. Club (2011), Robinson kemudian membuat sketsa kartu permainan bergambar Joker pada 1940.
Sengketa terjadi saat Finger dan Kane berpolemik dengan Robinson mengenai pencipta karakter Joker. Robinson mengklaim bahwa Joker merupakan hasil ciptaannya dari kartu permainan yang digambarnya itu.
“Aku ingin sesuatu yang khas, sesuatu yang tak biasa, yang menyeramkan, yang akan terkenang seperti Hunchback of Notre Dame [dalam karakter Quasimodo] atau sosok jahat lainnya dengan ciri fisik yang unik,” tandas Robinson dikutip dari Daily Mail (9 November 2010).
Robinson menyebut Finger dan Kane hanya berperan dalam penulisan kisahnya saja. Namun, Finger dan Kane membantah. Mereka menyatakan bertanggungjawab atas terciptanya karakter Joker yang kemudian digambar Robinson.
Alasannya, Finger terinspirasi sosok Joker dari karakter Gwynplaine versi Veidt, sedangkan Kane adalah orang yang mempekerjakan Robinson saat masih muda dan belum terlalu dikenal sebagai seniman mumpuni.
Dalam wawancara dengan Entertainment Weekly's pada 17 Mei 1994, Kane mengatakan dengan tegas: “Bill Finger dan aku menciptakan Joker. Bill adalah penulisnya [...] Jerry Robinson sama sekali tidak ada hubungannya dengan itu, tetapi dia akan selalu mengatakan dia menciptakannya, sampai dia mati.”
Dinukil dari laporan The New York Times (4 Oktober 2010), perselisihan antara Finger dan Kane dengan Robinson tetap terpelihara amat lama, tidak pernah selesai hingga ketiga orang ini meninggal dunia.
Kendati begitu, nama Joker justru tetap berkibar dan terus dikenang sebagai lawan abadi Batman. Sosok kejam ini bahkan telah terdaftar sebagai salah satu penjahat buku komik dan karakter fiksi terbesar yang pernah dibuat.
Editor: Agung DH