Menuju konten utama

Sejarah 10 Oktober Adalah Hari Lahir Trio Peraih Nobel Ini

Tanggal 10 Oktober adalah hari bersejarah bagi tiga orang yang pernah meraih Penghargaan Hadiah Nobel, yaitu Yves Chauvin, Harold Pinter, dan Gerhard Ertl.

Sejarah 10 Oktober Adalah Hari Lahir Trio Peraih Nobel Ini
Ilustrasi Pusat Nobel Perdamaian. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Selain diperingati sebagai Hari Anti Hukuman Mati Sedunia, tanggal 10 Oktober adalah hari istimewa bagi yaitu Yves Chauvin, Harold Pinter, serta Gerhard Ertl. Tiga orang yang pernah meraih Penghargaan Hadiah Nobel ini lahir pada 10 Oktober.

Yves Chauvin dan Harold Pinter sama-sama lahir tanggal 10 Oktober 1930. Chauvin adalah penerima Penghargaan Nobel Kimia pada 2005, sementara Pinter meraih Nobel Sastra di tahun yang sama. Adapun Gerhard Ertl yang lahir pada 10 Oktober 1936 memenangkan Nobel Kimia tahun 2007.

Hadiah Nobel merupakan wasiat dari ilmuwan legendaris Swedia, Albert Nobel, sebelum wafat pada 10 Desember 1896. Ada lima bidang dalam Penghargaan Nobel, yaitu Fisika, Kimia, Sastra, Perdamaian, dan Fisiologi/Kedokteran, ditambah Penghargaan Bank Swedia dalam Ilmu Ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel

Berikut ini ulasan profil singkat Yves Chauvin, Harold Pinter, dan Gerhard Ertl, trio peraih Penghargaan Nobel yang sama-sama lahir tanggal 30 Oktober:

Yves Chauvin

Yves Chauvin lahir pada 10 Oktober 1930 di Menen, Belgia. Kedua orangtuanya berasal dari Perancis. Chauvin pun nantinya menetap di Perancis serta mengambil kewarganegaraan yang sama dengan ayah dan ibunya.

Tahun 1955, Chauvin lulus dari Lyon School of Chemistry, Physics, and Electronics. Setelah itu, ia bekerja di sebuah perusahaan kimia. Namun, ia mulai jenuh dan frustrasi karena tidak menemukan tantangan baru dalam pekerjaannya yang hanya semacam rutinitas semata.

“Jika Anda ingin menemukan sesuatu yang baru, carilah! Ada sejumlah risiko jika melakukan itu, karena bahkan kegagalan yang paling kecil sekalipun akan terasa. Namun, Anda akan merasa sangat bahagia jika berhasil mengambil risiko tersebut,” ucap Chauvin dilansir New York Times (31 Januari 2015).

Chauvin menemukan gairah baru saat bergabung dengan French Petroleum Institut hingga mencapai posisi sebagai direktur penelitian. Proses kreatifnya di situlah yang membuat Chauvin pada akhirnya menerima Penghargaan Nobel di bidang Kimia pada 2005.

Penghargaan Nobel diberikan kepada Chauvin berkat karyanya yang digarap pada dekade 1970-an. Ia berhasil merumuskan reaksi metatesis olefin pada 1971. Chauvin mampu menjelaskan secara detail mengenai berbagai reaksi metatesis bekerja dan jenis-jenis senyawa logam apa saja sebagai katalis di situ.

Namun, dikutip dari Spiegel Online (5 Oktober 2005), Chauvin menyatakan ia tidak akan pergi mengambil penghargaan itu. Alasannya, penelitian tersebut dilakukannya sudah lama dan Chauvin merasa bukan hanya ia sendiri yang berperan, melainkan juga rekan-rekannya.

Harold Pinter

Penghargaan Nobel tahun 2005 juga memberikan apresiasi kepada Harold Pinter. Jika Yves Yves Chauvin meraihnya untuk bidang Kimia, Pinter mendapatkan penghargaan itu untuk bidang sastra.

Harold Pinter dilahirkan pada hari dan tanggal yang sama persis dengan Chauvin, yakni 10 Oktober 1930. Pinter lahir di London, Inggris, dari keluarga keturunan Yahudi. Pinter tak hanya dikenal sebagai sastrawan yang piawai mencipta puisi dan naskah drama, ia punya keistimewaan lebih dari itu.

Pinter juga mahir menulis skenario film yang beberapa kali pernah menjadi pelaku seni peran, juga seorang sutradara, penulis, sekaligus aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dan terkadang menyuarakan pula pemikiran kritis mengenai politik.

Naskah drama karya Pinter yang dianggap paling terkenal adalah The Dumb Waiter (1957) dan The Caretaker (1959). Dua naskah ini disebut-sebut merupakan pengamatan tajam atas persoalan sosial dan linguistik, dengan alur cerita dan percakapan yang sangat mendalam.

Penelope Prentice dalam The Pinter Ethic: The Erotic Aesthetic (2000) menyebut bahwa skenario film terbaik yang pernah digarap Pinter adalah The French Lieutenant’ Woman (1981) yang diangkat dari novel karya John Fowles.

Harold Pinter dianugerahi Penghargaan Nobel dalam bidang Sastra pada 2005 karena dianggap sebagai sastrawan terdepan yang mewakili dunia drama Inggris pasca-perang.

Sebelumnya, Pinter juga menerima gelar Commanders of the British Empire (CBE) dari Kerajaan Britania Raya pada 1966, lalu diberi gelar tambahan Companion of Honour pada tahun 2002. Namun, ia menolak diberi gelar ksatria atau knighthood dari kerajaan.

Gerhard Ertl

Lahir di Stuttgart, Jerman, tanggal 10 Oktober 1936, Gerhard Ertl adalah pemenang Hadiah Nobel Kimia tahun 2007. Ia merupakan profesor emeritus di Fritz Haber Institute of the Max Planck Society Berlin.

Setelah meraih gelar Ph.D dari Universitas Munchen pada 1968, ia menjadi guru besar di Universitas Hannover, Universitas Ludwig Maximilian Munchen, Direktur Fritz Haber Institute, serta profesor tamu di banyak perguruan tinggi ternama di Eropa dan Amerika Serikat.

Dikutip dari Associated Press (11 Oktober 2007), Gerhard Ertl dianugerahi Hadiah Nobel 2007 dalam bidang Kimia untuk studinya tentang proses kimia pada permukaan padat. Selain itu, ia berhak menerima penghargaan senilai 1,7 juta dolar AS.

Baca juga artikel terkait SEJARAH atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Agung DH