Bilik ke bilik.
Jalan hidup nan pelik
sang juru ketik.
Di sepanjang hidupnya yang cukup panjang hingga 80 tahun lamanya, Sayuti Melik kerap merasakan jadi pesakitan. Dari jeruji besi kolonial Belanda sampai dibuang ke Boven Digul, dipenjara di Singapura, ditangkap militer Jepang, bahkan dibui pemerintah negaranya sendiri setelah Indonesia merdeka.
Meski begitu, Sayuti Melik mampu bertahan kendati diterpa gelombang perubahan zaman yang sepertinya selalu tidak ramah terhadapnya. Ia baru merasakan hidup tenang saat rezim Orde Baru tiba. Sempat menjadi anggota DPR/MPR dari partai penguasa, Golkar, hingga akhirnya wafat di ibukota pada 27 Februari 1989.
Baca selengkapnya:Peliknya Jalan Hidup Sayuti Melik
Jalan hidup nan pelik
sang juru ketik.
Di sepanjang hidupnya yang cukup panjang hingga 80 tahun lamanya, Sayuti Melik kerap merasakan jadi pesakitan. Dari jeruji besi kolonial Belanda sampai dibuang ke Boven Digul, dipenjara di Singapura, ditangkap militer Jepang, bahkan dibui pemerintah negaranya sendiri setelah Indonesia merdeka.
Meski begitu, Sayuti Melik mampu bertahan kendati diterpa gelombang perubahan zaman yang sepertinya selalu tidak ramah terhadapnya. Ia baru merasakan hidup tenang saat rezim Orde Baru tiba. Sempat menjadi anggota DPR/MPR dari partai penguasa, Golkar, hingga akhirnya wafat di ibukota pada 27 Februari 1989.
Baca selengkapnya:Peliknya Jalan Hidup Sayuti Melik
Baca juga artikel terkait SEJARAH INDONESIA atau tulisan lainnya dari Hafitz Maulana
Editor: Hafitz Maulana