Menuju konten utama

Satu Jenazah Korban Gempa Palu Teridentifikasi

"Jenazah korban baru ditemukan Jumat kemarin, artinya sudah seminggu tertimpa puing-puing Hotel Roa Roa," ujar Dedi Prasetyo.

Satu Jenazah Korban Gempa Palu Teridentifikasi
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo dan I Gusti Darma dari Indonesia Automatic Finger Print Identification System (INAFIS) sedang merilis hasil identifikasi korban jenazah timbunan Hotel Roa-Roa, di RS Bhayangkara, Palu, Sulteng, pada Sabtu (6/10/2018) sore. Haris Prabowo/Tirto.id

tirto.id - Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo merilis data terbaru hasil identifikasi satu jenazah korban timbunan di Hotel Roa-Roa akibat gempa yang melanda Palu, Jumat (28/9/2018) minggu lalu.

Kata Dedi, jenazah tersebut sempat diklaim oleh dua keluarga berbeda, mengingat keadaan wajah yang sudah tidak teridentifikasi lagi.

"Jenazah korban baru ditemukan Jumat kemarin, artinya sudah seminggu tertimpa puing-puing Hotel Roa Roa. Menariknya ada dua pihak keluarga yang mengklaim jenazah tersebut. Baru pertama kali kejadian seperti ini hingga hari ke delapan ini," kata Dedi saat konferensi pers di RS Bhayangkara, di Jalan A. R. Saleh, Palu, Sulteng, Sabtu (6/10/2018) sore.

Dedi menjelaskan bahwa jenazah tersebut bernama Dewa Gede Yoganatakusuma yang merupakan warga asli Tabanan, Bali. Korban lahir 16 Mei 1980, beragama Hindu.

"Ia adalah seorang PNS, Dinas Pekerja Umum di Denpasar," kata Dedi.

Dedi mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Disaster Victim Identification (DVI) dan Indonesia Automatic Finger Print Identification System (INAFIS) guna mengidentifikasi jenazah korban yang awalnya tak jelas identitasnya.

Akhirnya, lanjut Dedi, DVI dan INAFIS berhasil mengidentifikasi jenazah korban lewat analisis elektronik sidik jari dan barang-barang yang dibawa serta yang dimiliki keluarga aslinya.

Di situ juga hadir abang sepupu dari korban, Dewa Made Fringga Muda Wisona, 24 tahun. Setelah itu, dilakukan penyerahan simbolis dokumen hasil laboratorium DVI dan INAFIS ke keluarga yang berarti juga penyerahan jenazah untuk dikembalikan ke keluarga.

Baca juga artikel terkait GEMPA PALU DAN DONGGALA atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Yantina Debora