tirto.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno membeberkan Pemerintah Singapura menggelontorkan Rp250 miliar demi mendatangkan penyanyi Taylor Swift serta melakukan pendampingan selama 6 hari perhelatan konser di negara tersebut.
"Singapura katanya mengalokasikan Rp250 miliar untuk dana pendampingan 6 hari konser Taylor Swift," kata Sandiaga mengatakan strategi Pemerintah Singapura demi mendatangkan Taylor, Jakarta, Senin (26/2/2024).
Menurut Sandiaga, Pemerintah Singapura juga mengundang Pemerintah Indonesia untuk berdiskusi terkait kolaborasi bersama dalam kerangka kerja sama mendatangkan artis-artis kenamaan.
"Ini kemarin pemerintah Singapura mengundang kita untuk berdiskusi karena 6 hari konser Taylor Swift ini kan banyak juga dari Indonesia agar ke depan, ini hubungannya juga baik, kita lihat bentuk kolaborasinya seperti apa," ucap Sandiaga.
Untuk strategi ke depannya, Sandiaga berharap untuk pemerintah bisa jalin sinergi bersama Event Organizer (EO) agar ke depannya bisa meloloskan penyanyi besar bisa tampil di Tanah Air, sekaligus bisa berdampak positif ke ekonomi kreatif.
"Karena teman-teman EO ini juga harus difasilitasi terutama seperti yang sudah disetujuinya Indonesia Tourism Fund yang kita harapkan menjadi sebuah langkah pendampingan bagi para EO," ucapnya.
Sebelumnya, pada kunjungannya ke Kota Singkawang, Kalimantan Barat pada Sabtu (24/2/2024), Sandiaga menuturkan bahwa pihaknya baru saja mendapat kabar bahwa ada pihak Singapura ingin berkoordinasi dalam hal event internasional.
“Terkait tudingan PM Thailand, saya menyikapinya sedikit berbeda, saya mengajak kemungkinan kolaborasi. Dan baru saja dapat berita, dari Singapura ingin mengundang duduk sama-sama kolaborasi,” kata dia.
Lebih lanjut, ke depannya akan ada terjalin sinergi untuk kerja sama antara Indonesia dan Singapura.
“Jadi tidak semua diambil Singapura, tapi ada juga manfaatnya kepada Indonesia, karena kita ini menyumbangkan penonton dalam 6 hari konser tersebut,” kata Sandiaga.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Maya Saputri