tirto.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno siap mewadahi para remaja yang terlibat dalam tren Citayam Fashion Week (CFW) dengan pelatihan serta pendampingan untuk menaikkan keahlian. Seperti upskilling, reskilling, maupun newskilling di bidang fotografi dan videografi.
Dia menjelaskan hal itu dilakukan agar mereka tidak populer hanya dalam waktu singkat. Sandi ingin Jeje, Roy, Bonge dan anak-anak muda yang tampil di CFW bisa memiliki kemampuan berkelanjutan.
“Kita tidak ingin anak-anak ini terkenal cuma satu musim, musim liburan sekarang, terus menghilang, saya ingin mereka memiliki kemampuan sehingga mereka bisa berkelanjutan. Siapa tahu Roy, Jeje, Bonge, dan teman-temannya bisa tampil suatu saat di Paris Fashion Week," katanya dikutip dari Antara, Selasa (26/7/2022).
Sandi mengapresiasi anak-anak muda yang mengikuti tren CFW dalam bingkai Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok (SCBD), karena fenomena tersebut menampilkan salah satu subsektor ekonomi kreatif, yakni fesyen. Dia menuturkan sub sektor fesyen bukan hanya milik para desainer papan atas, tetapi juga milenial dan generasi Z yang sekarang tampil di ibu kota dengan konsep event based tourism.
"Kami mencermati secara langsung ada dampak kepada sub sektor lainnya, seperti usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kuliner dan kreator digital," bebernya.
Meskipun memiliki dampak positif terhadap perekonomian, Sandiaga mengingatkan siapa saja yang menghadiri CFW di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta, agar tak mengganggu ketertiban lalu lintas. Mengingat banyak motor parkir di jalanan sehingga menimbulkan kemacetan.
Lebih lanjut, dia mengimbau agar para remaja terus menyalurkan kreativitas di bidang fesyen. Tidak hanya itu, dia juga berharap terdapat ruang publik lain yang disediakan untuk mereka sehingga tidak menumpuk di kawasan Dukuh Atas.
"Catwalk yang biasanya ada di hotel-hotel ternama, sekarang disulap diadakan di zebra cross. Tren Citayam Fashion Week harapan ke depan bisa seperti Harajuku di Jepang dan 42nd Street di New York, Amerika Serikat, dengan street performer dan lain sebagainya," bebernya.
Editor: Intan Umbari Prihatin