Menuju konten utama

Sandiaga Sebut PKL di Trotoar Melawai Dapat Dukungan Masyarakat

Sandiaga Uno mengatakan bahwa para pekerja kantoran yang berada di kawasan Melawai justru membutuhkan PKL untuk kebutuhan makan pagi dan makan siang. 

Sandiaga Sebut PKL di Trotoar Melawai Dapat Dukungan Masyarakat
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno . ANTARA FOTO/Reno Esnir

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di trotoar Kawasan Melawai, Jakarta Selatan, tak mengganggu pejalan kaki yang melintas di sekitarnya. Malah, kata dia, masyarakat yang bekerja di perkantoran sekitar Melawai membutuhkan keberadaan para PKL tersebut.

"Masyarakat sekitar, termasuk (karyawan) gedung-gedung tersebut, gedung PLN yang karyawannya kemarin secara volunteer datang ke saya, bilang bahwa kami butuh untuk makan pagi di sini, untuk makan siang juga. Jadi masyarakat sekitar mendukung," ujar Sandiaga di Hotel Luminer, kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, Kamis (1/3/2018).

Rabu malam (28/2/2018), Sandiaga sempat menyatakan bahwa PKL yang berjualan di trotoar Melawai melanggar Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang tentang Ketertiban Umum. Namun, dirinya akan menggunakan hak diskresi agar para PKL bisa tetap berjualan dan tak kehilangan sumber pencarian.

"Ada diskresi yang harus kami buat karena ini ada 75 lapangan kerja, (jika) dikali dua, paling tidak ada 150 lapangan kerja yang kami ingin selamatkan di sini," kata dia.

Menurut Sandiaga, 75 pedagang itu telah didata dan akan didaftarkan ke program One Kecamatan One Center Enterpreneurship (OK-OCE), yang ia inisiasi sejak kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia berharap, para pengusaha mikro, kecil dan menengah itu dapat meningkatkan pendapatan dan berkembang menjadi usaha besar dan makro.

"Nah pemerintah harus mencari balancing bagaimana bisa mengelola teman-teman tersebut," tutur mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia tersebut.

Sebelumnya, sejumlah PKL berjualan di trotoar di kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan memasang tenda bertuliskan "OK OCE". Tindakan ini mendapatkan respons dari camat dan lurah setempat hingga mereka mencopot spanduk OK OCE yang telah terpasang.

Baca juga artikel terkait PEMPROV DKI atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yandri Daniel Damaledo