Menuju konten utama

Sandiaga Minta Restu Sri Sultan HB X untuk Pilpres 2019

Sandi mengaku kedatangannya murni untuk minta restu tidak meminta dukungan Sultan untuk memenangkan Pilpres 2019.

Sandiaga Minta Restu Sri Sultan HB X untuk Pilpres 2019
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Uno ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk bertemu Sri Sultan HB X, Jumat (12/10/2018). tirto.id/Irwan A Syambudi.

tirto.id - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Uno mengunjungi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk bertemu Sri Sultan Hamengkubuwono X. Sandi bermaksud meminta restu untuk Pilpres 2019.

Pertemuan Sandi dengan Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu berlangsung sekitar 90 menit sejak pukul 09.00 WIB pada Jumat (12/10/2018). Dalam pertemuan tertutup itu Sandiaga diterima langsung oleh Sultan di Keraton Kilen.

"Saya baru saja diterima oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Pak Sultan menerima saya sebagai senior, sebagai mentor," kata Sandi.

Sandi mengaku ia selalu berdiskusi dengan Sri Sultan mulai dari sejak meniti karir di HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) sampai saat maju sebagai wakil gubernur di Pilgub DKI 2017.

"Dan sekarang ada tugas baru di Pilpres 2019 ini beliau memberikan doa restu, dan pandangan-pandangan beliau," katanya.

Namun demikian Sandi mengaku tidak meminta dukungan Sultan untuk memenangkan Pilpres 2019. Ia menegaskan bahwa kunjunganya hanya bertujuan untuk meminta doa restu kepada Sultan yang dinilainya sebagai salah satu guru bangsa.

"Tidak ada sama sekali [meminta dukungan]," kata Sandi.

Selian meminta doa restu Sandi juga mengaku berdiskusi banyak dengan Sultan, di antaranya perihal ekonomi dan penanganan bencana.

"Tidak ada masukan secara spesifik [dari Sultan] tapi keinginannya untuk memastikan bahwa pembangunan itu berkelanjutan," ujarnya.

Di sisi lain, menurut Sandi, Sultan juga berpesan soal keberagaman yang merupakan asa kita bersama. Keberagaman jangan sampai membuat bangsa terpecah belah.

"Demokrasi itu tidak boleh merusak sendi-sendi kearifan bangsa kita. Demokrasi itu hanya merupakan alat atau kendaraan untuk menuju kemakmuran bangsa," kata Sandi menyampaikan pesan Sultan.

Tidak hanya meminta doa dan berdiskusi, kepada Sultan, Sandi juga meminta izin untuk beberapa waktu mendatang akan lebih sering berkunjung ke Yogyakarta. Termasuk Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto yang juga dijadwalkan untuk menemui Sultan.

"Tadi saya minta sowan juga bahwa Pak Prabowo akan beberapa kali kunjungan ke Yogyakarta dalam beberapa bulan kedepan dan meminta waktu kepada beliau [Sultan]. Dan beliau dengan senang hati menerima kunjungan kami," ujarnya.

Sebelumnya pada Jumat (28/9/2018) lalu, Presiden sekaligus Capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) juga melakukan silaturahmi ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk bertemu Sultan.

Jokowi yang tiba di Keraton pukul 08.51 WIB disambut oleh GKR Mangkubumi dan GKR Condrokirono. Keduanya merupakan putri pertama dan kedua Sri Sultan Hamengkubuwono X dengan GKR Hemas.

Menurut keterangan tertulis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Presiden beserta Sri Sultan dan GKR Hemas kemudian duduk bersama untuk menyantap sarapan. Hidangan yang disediakan antara lain ketan ireng (hitam), gatut, lupis, dan cenil.

"Pagi hari ini yang pertama saya bersilaturahmi kepada beliau, Bapak Sri Sultan Hamengkubuwono X beserta seluruh keluarga besar Keraton Yogyakarta. Yang kedua memang saya diundang untuk sarapan pagi bersama," kata Jokowi selepas pertemuan.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Politik
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Dipna Videlia Putsanra