Menuju konten utama

Sandi Belajar dari Kasus Tanah Abang untuk Rekayasa Lalin Kota Tua

"Makanya kami belajar dari Tanah Abang kami akan libatkan semuanya," kata Sandiaga.

Sandi Belajar dari Kasus Tanah Abang untuk Rekayasa Lalin Kota Tua
Pekerja menyelesaikan proyek revitalisasi Kali Besar kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (26/1/2018). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan akan melakukan rekayasa lalu lintas dalam penataan Kawasan Kota Tua, Jakarta. Politikus Partai Gerindra itu akan melibatkan semua pihak dalam rekayasa lalu lintas di kawasan bersejarah tersebut, agar polemik Tanah Abang tak terulang.

"Ada rekayasa, ada penutupan jalan juga. Makanya kami belajar dari Tanah Abang kami akan libatkan semuanya," ucap Sandi usai melakukan pertemuan di Gedung Bank Indonesia Kantor Perwakilan DKI Jakarta, di Gambir Jakarta Pusat pada Selasa (27/03/2018).

Penataan Tanah Abang menjadi polemik hingga menyebabkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dilaporkan ke polisi atas dugaan melanggar Pasal 12 Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan. Poin pelanggaran Anies, menurut laporan tersebut karena memperbolehkan pedagang kaki lima untuk berjualan di jalan tersebut sampai ke trotoar.

Anies dinilai kurang melibatkan banyak stakeholder untuk menata Tanah Abang. Hal ini terbukti dari surat resmi hasil evaluasi yang disampaikan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya kepada Pemprov DKI akhir Januari lalu.

Dari salinan surat yang diterima Tirto, diketahui ada enam rekomendasi hasil atas penataan Tanah Abang, salah satunya agar Pemprov melibatkan Polri sejak awal perencanaan.

Oleh karena itu, untuk mencegah hal serupa terjadi, Sandi akan melakukan sosialisasi dan pelibatan seluruh stakeholder dalam penataan kawasan Kota Tua ini.

Sandi menambahkan, jalan yang akan direkayasa lalu lintasnya adalah di sekitar lokasi binaan Kota Intan dan Taman Museum Fatahillah. Pihaknya juga akan menambah bus Transjakarta gratis seperti di Tanah Abang.

"Ada beberapa jalan yang dalam lokasi binaan (lokbin) Kota Intan dan Taman Fatahillah itu yang kita ingin flow-nya (arus lalu lintas) diatur. Termasuk nanti juga ada ide Tanah Abang Eksplorer tapi kita bikin Kota Tua Eksplorer," ucap Sandi.

Sandi mengatakan soal penataan Kota Tua sudah memasuki tahap finalisasi dan jika sudah disetujui Anies, maka penataan Kota Tua akan segera dilaksanakan.

"Sudah mendekati ke tahap finalisasi untuk kami beberkan kepada Pak Gubernur, kami presentasikan ke Pak Gubernur dan jikalau beliau berkenan kami langsung launching," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PENATAAN PKL atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Naufal Mamduh
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra