tirto.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) menyoroti pernyataan calon presiden (cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Uno yang akan menghapus Ujian Nasional (UN) jika dirinya dan Prabowo Subianto terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024.
Juru Bicara (Jubir) TKN Jokowi-Maruf, Ace Hasan mengatakan, siswa di Indonesia membutuhkan standar kelulusan, salah satunya melalui proses UN. Oleh karena itu, ia meminta UN harus tetap dipertahankan.
“UN harus tetap dipertahankan, sebab ini [UN] pernah jadi pembahasan panjang, dan kita harus punya parameter atau kompetensi sebagai tanda kelulusan secara nasional sebagai standar pendidikan kita,” ujarnya saat di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2019).
Namun, apabila Ujian Nasional benar-benar dihapus Sandiaga, Ace mengatakan, bagaimana cara mengukur standar kelulusan para siswa?
“Kalau tak ada UN, lalu apa standar nasional yang kita jadikan parameter sebagai peserta didik?” tuturnya.
Menurut Ace, setiap siswa harus mempunyai parameter agar dapat mengetahui sejauh mana kemampuan para peserta didik dalam menempuh kelulusan.
“UN itu standar untuk melihat sejauh mana kompetensi siswa, apakah dia berhak untuk lulus atau tidak,”pungkasnya.
Selain standar, Politikus Partai Golkar itu menjelaskan, pemerintah juga harus meningkatkan sarana dan prasarana yang merata di seluruh Indonesia.
Ace mengklaim, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan fasilitas tersebut di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Indonesia.
“Itu yang kami dorong, pemerataan pendidikan, termasuk standarnya itu [sarana prasarana] harus diberikan pemerataan. Di Jawa harus sama dengan pulau di Kalimantan Timur. Kalau enggak ada UN, gimana kita bisa mengukur standar kompetensi kelulusan para siswa itu,” terangnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto