tirto.id - Sepanjang bulan Ramadan, mudah bagi kita menjumpai berbagai kata serapan bahasa Arab yang bukan kata baku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Tidak sedikit tulisan shalat atau sholat alih-alih salat, atau bahkan ramadhan atau romadhon daripada ramadan.
Di antara kita pasti ada yang pernah menemukan entah di grup WhatsApp atau post Facebook soal kata insyaallah. Tidak sedikit yang meyakini, kata yang benar adalah inshaAllah. Namun, di KBBI, kata yang tepat adalah insyaallah dengan huruf sy, bukan sh.
Masih banyak kata serapan yang sering digunakan selama bulan Ramadan ini dan tidak sesuai dengan KBBI. Beberapa kata tersebut contohnya sholat atau shalat yang seharusnya salat atau ramadhan, padahalyang benar adalah ramadan.
Selain itu, untuk penyebutan salat lima waktu juga banyak ditemui adanya salah penulisan, misalnya asar ditulis dengan tulisan yang keliru ashar, atau magrib ditulis maghrib atau mahrib. Sedangkan zuhur sering ditulis dengan penyebutan zhuhur, lohor, zohor", duhur, dan dzuhur.
Kata jemaah yang berarti kumpulan atau rombongan orang beribadah, sering ditulis dengan jamaah atau jemaat.
Contoh lain adalah, kata mesjid seharusnya masjid, sedangkan saur yang bermakna makan pada dini hari bagi orang-orang yang akan menjalankan ibadah puasa, yang benar adalah sahur. Penulisan Al-Quran atau kuran juga tidak tepat, karena semestinya Alquran.
Berikut adalah beberapa kata yang umum digunakan di kalangan masyarakat disertai dengan kata yang baku menurut KBBI.
Kata Tidak Baku | Kata Baku |
'amil | amil |
adzan, adhan | azan |
assalamualaikum | asalamualaikum |
ashar | asar |
bedug | beduk |
maghrib, mahrib | magrib |
ramadhan | ramadan |
saur | sahur |
sholat, solat, shalat | salat |
ta'jil | takjil |
teraweh | tarawih |
zhuhur, lohor, zohor, duhur, dzuhur | zuhur |
bihalal | halalbihalal |
kuran, Al-Quran | alquran |
idul fitri | idulfitri |
isha | isya |
mesjid | masjid |
Editor: Fitra Firdaus