tirto.id -
Sejak saat itu saham SRTG cenderung datar di kisaran 3.700. Mengutip data perdagangan investing.com, saham milik Sandiaga ini sempat loncat ke 4.490 pada 11 Maret 2019.
Sementara pada 18 April 2019, atau satu hari usai pelaksanaan pemilihan umum presiden (Pilpres) 2019, saham SRTG anjlok ke 3.780.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, pergerakan saham SRTG itu dinilai tidak wajar dan sangat dipengaruhi oleh sentimen aktivitas politik Sandiaga Uno yang mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019. Tak terkecuali pelemahan pada perdagangan tanggal 18 April lalu.
"Benar. Hasil quick count yang memenangkan Paslon 1," sebut dia saat dihubungi Tirto Minggu (21/4/2019).
Melihat kondisi tersebut, ia tak menyarankan investor untuk 'nyemplung' ke saham tersebut. Terlebih, saham SRTG saat ini tidak likuid alias sulit diperdagangkan.
"Saham SRTG tidak likuid dan pergerakan harga sahamnya sangat random atau acak, tanpa pola wave yang jelas sehingga menyulitkan untuk memproyeksikan target price-nya. Dengan demikian maka tidak ada rekomendasi apapun untuk saham SRTG," jelas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari