Menuju konten utama

Saat Stiker Heru Budi di Halte Transjakarta Tuai Kontroversi

Stiker Heru Budi Hartono di halte Transjakarta dicurigai sebagai bentuk kampanye Pilkada DKI Jakarta 2024 secara terselubung.

Saat Stiker Heru Budi di Halte Transjakarta Tuai Kontroversi
Foto Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di halte Transjakarta. (Twitter/@adel_saputra24)

tirto.id - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta M Taufik Zoelkifli menilai stiker foto diri Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di halte Transjakarta merupakan bentuk kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 secara terselubung.

Foto diri Heru di halte Transjakarta disandingkan dengan tulisan "Pilihan Cerdas, Pemilu Aman, Indonesia Kuat".

Pemasangan foto Heru Budi di halte Transjakarta itu menuai respons negatif dari warganet di media sosial X. Salah satu akun Twitter yang merespons negatif, yakni akun @adel_saputra24.

"Tolong lah min, ini halte @PT_Transjakarta jadi jelek banget ada foto pj heru, jawab ya min jgn bilang lagi tidur @TfJakarta," demikian tulis akun Twitter @adel_saputra24.

Taufik berujar, PT Transjakarta sejatinya telah mengeluarkan larangan soal pemasangan alat peraga kampanye (APK) berupa stiker atau sejenis di lingkungan Transjakarta, termasuk halte-haltenya.

Namun, PT Transjakarta hingga kini memang belum melarang pemasangan foto diri penyelenggara negara yang berkaitan dengan pemilu.

"Cuma, kemudian secara etika saja, Pak Heru itu kan salah satu kandidat untuk menjadi Gubernur Jakarta yang pemilihannya itu tahun ini juga, tahun 2024. Jadi, kemudian ya sebaiknya tidak dipasang-pasangkan [foto diri Heru]," urai Taufik melalui sambungan telepon, Kamis (11/1/2024).

Politikus PKS itu pun menilai bahwa pemasangan foto diri Heru Budi merupakan bentuk kampanye yang terlalu dini. Padahal, masa kampanye untuk Pilkada DKI 2024 pun sejatinya belum dimulai.

Kemudian, foto diri Heru Budi yang bertebaran di halte-halte Transjakarta seakan-akan ingin menyaingi APK peserta Pemilu 2024.

Di satu sisi, Taufik mengatakan tak ada kesinambungan antara foto diri Heru dengan tulisan terkait Pemilu 2024.

"Itu [foto diri Heru Budi] saja sudah saingan dengan gambar capres dan gambar caleg, padahal kan dia (Heru) bukan capres, bukan caleg. Kalau foto dia [Heru] di pinggir jalan, sambil tersenyum, ada tulisan pemilu damai, itu sama saja dengan kampanye," tutur Taufik.

Menurut Taufik, ajakan pemilu damai seharusnya disandingkan dengan simbol-simbol yang merepresentasikan Kota Jakarta.

"Iya, benar, kalau pemilu damai, pakai saja lambang Jakarta, pakai Monas," terangnya.

Menanggapi hal ini, Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta, Wibowo, berujar foto diri Heru Budi sudah ditempelkan di halte-halte Transjakarta sejak 10 November 2023.

Pemasangan foto Heru Budi bertujuan menjaga jalannya Pemilu 2024. Menurut Wibowo, foto Heru Budi tidak dipasang di semua halte Transjakarta. Penempatan foto diri penyelenggara negara itu menyesuaikan kebutuhan.

"Ini dalam rangka menyambut pelaksanaan Pemilu 2024, ajakan untuk menjaga agar pemilu berjalan aman. Penempatannya disesuaikan dengan kebutuhan," urai Wibowo kepada awak media, Kamis.

Baca juga artikel terkait TRANSJAKARTA atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Politik
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto