tirto.id - Presiden Direktur Toyota Manufacturing Indonesia, Warih Andang Tjahjono menilai fluktuasi rupiah masih menjadi tantangan untuk industri yang membutuhkan impor bahan mentah. Agar dapat mengatasi masalah impor, kata dia, perlu adanya pembenahan industri hulu.
"Kita itu sebenarnya perlu memperdalam industri supaya ketergantungan kita terhadap impor (bahan mentah) itu semakin kecil. Kan fluktuasi rupiah itu tantangan besarnya," ucap Warih di Gedung Bappenas pada Jumat (7/12/2018).
Menurut Warih, industri hulu cukup menjanjikan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang besar. Hal itu didukung juga dengan kebutuhan industri Indonesia yang mampu memastikan tersedianya pasar bagi produk industri hulu.
"(Hasil Produksi) Upstream kita kan enggak hanya dipakai merek-merek tertentu saja. Jadi scale ekonomi cukup besar," ucap Warih.
Warih mengatakan fluktuasi rupiah telah menjadi faktor eksternal bagi dunia industri akibat impor. Lantaran harus memerlukan impor, maka industri di Indonesia memerlukan dolar.
Untuk itu, Warih berharap agar faktor tersebut dapat diperkecil sehingga sektor industri dapat menjadi semakin kompetitif. Salah satu hal yang dapat ditempuh adalah perlunya menjalin kerja sama dengan perusahaan tambang dan petrokimia agar industri hulu semakin memiliki nilai tambah yang besar.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Alexander Haryanto