tirto.id - Demi mendukung calon petahana sekaligus Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, politikus Ruhut Sitompul mundur dari jabatannya sebagai Koordinator Polhukam Partai Demokrat. Ruhut mengaku, keputusan untuk mundur dari jabatan itu dilakukannya karena ingin ikut dalam kampanye mendukung Ahok.
"Aku mundur dari Ketua Koordinator Polhukam Partai Demokrat," kata Ruhut di Kompleks Gedung MPR/DPR, Selasa (4/10/2016).
"Karena saya sudah masuk masa kampanye, saya pendukung setia Ahok, saya harus turun.” tambahnya.
Ia juga mengaku, bahwa ia juga akan menjadi juru kampanye Ahok. “Jadi juru kampanye, blusukan dan sebagainya. Kan tidak elok masih pegang jabatan ketua koordinator Polhukam, itu saja," kata Ruhut.
Ruhut menegaskan meskipun mundur dari jabatan, ia tidak mundur sebagai kader Partai Demokrat.
"Sebagai kader tidak, karena Demokrat bukan partaiku yang pertama, tapi partaiku yang terakhir," kata dia.
Ruhut menyatakan ia tetap menghormati keputusan Demokrat dan koalisi untuk mengusung Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon gubernur DKI.
"Salut dengan adikku Agus Harimurti Yudhoyono, beliau menghormati hak demokrasiku," kata Ruhut.
Meskipun demikian, Ruhut tetap akan mendukung Ahok. "Saya hormati calon dari Demokrat dan koalisinya tapi aku akan turun bersama Ahok." ungkap Ruhut.
Sekadar informasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan tanggal pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang jatuh pada 15 Februari 2017. Pilkada serentak ini akan diikuti 101 daerah, baik tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
Untuk DKI Jakarta, telah ditetapkan tiga pasang bakal calon, yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni diusung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Anies Baswedan dan Sandiaga Uno didukung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kemudian, pasangan bakal calon Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P), Golongan Karya (Golkar), Nasional Demokrat (NasDem), dan Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Baca juga artikel tirto.id terkait Pilkada DKI dan Partai Demokrat berikut:
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto