Menuju konten utama

Rudiantara Sebut Palapa Ring Bisa Dorong Tarif Internet Satu Harga

Rudiantara optimistis tarif internet satu harga akan terwujud di Indonesia setelah proyek Palapa Ring tuntas dikerjakan.

Rudiantara Sebut Palapa Ring Bisa Dorong Tarif Internet Satu Harga
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjadi pembicara pada diskusi publik di Auditorium Perpustakaan Nasional, Selasa (13/3/2018). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto.

tirto.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Rudiantara berencana mendorong tarif internet satu harga bisa ditetapkan kepada seluruh jenis provider di Indonesia. Dia optimistis penerapan tarif internet satu harga ini bisa terwujud jika proyek Palapa Ring, yang tengah dikebut pengerjaan jaringannya, tuntas.

"Pertama, harus dibangun infrastrukturnya dulu. Palapa Ring ini insentif bagi operator," ujar dia dalam acara Insurence Technology di Jakarta, pada Jumat (10/8/2018).

Dengan insentif ini, Rudiantara menjelaskan, operator tidak perlu membangun jaringan internet di wilayah-wilayah dengan potensi keekonomian tidak layak.

"Makin sedikit yang menggunakan, misalkan operator ke timur makin sedikit, diskonnya kita kasih besar. Caranya begitu, agar biaya operatornya turun dan nanti harga jualnya setara," kata dia.

Pada 2016 silam, kata Rudiantara, ide mengenai proyek Palapa Ring muncul karena bisa menjadi solusi saat operator telekomunikasi belum membangun jaringan secara merata di seluruh Indonesia.

Sebelum menentukan wilayah yang menjadi target pembangunan Palapa Ring, Rudiantara mengatakan telah berdiskusi dengan seluruh operator telekomunikasi. Dari diskusi itu, diketahui daftar wilayah yang tidak menjadi sasaran pengembangan jaringan milik operator.

"Jadi, pemerintah tidak yang mencari untung, yang penting infrastrukturnya ada," kata dia.

Rudiantara menargetkan jaringan Palapa Ring sudah beroperasi penuh pada 2019. Setelah proyek ini tuntas dikerjakan, dia optimistis masyarakat di seluruh wilayah Indonesia dapat menikmati akses internet.

Saat ini, kata dia, masih ada kesenjangan akses internet di Indonesia. Misalnya, di Jakarta kecepatan akses internetnya rata-rata 7 megabite (Mb) per sekon. Tetapi, kecepatan akses internet di Papua atau Maluku hanya 300 kilobite (Kb) per sekon.

"Dan mereka harus membayar per kilobitenya lebih mahal dari pada kita yang tinggal di Jakarta. Jadi, kami ingin memastikan semua bisa mendapatkan fasilitas yang sama, juga masalah tarif pun di seluruh Indonesia harus satu," ujar Rudiantara.

Proyek Palapa Ring dibagi menjadi 3 wilayah, yakni barat, tengah dan timur. Palapa Ring Paket Barat sudah rampung sejak 11 Maret lalu dengan bentangan kabel serat optik sepanjang 2.000 km. Landing point dari Palapa Ring Paket Barat, meliputi daerah Pantai Palapa, Singkawang.

Sementara Palapa Ring Paket Tengah akan menghubungkan 17 kota/kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara dengan panjang kabel serat optik mencapai 2.700 Km. Palapa Ring Paket Barat ditargetkan rampung pada September 2018.

Sedangkan Proyek Palapa Ring Paket Timur ditargetkan selesai dibangun dan dapat beroperasi pada Desember 2018 dengan bentangan jaringan 8.454 Km. Palapa Ring Paket Timur menjangkau sekitar 41 kota/kabupaten di Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, hingga pedalaman Papua.

"Pada 2019 semua kabupaten dan kota di Indonesia sudah terhubung dengan jaringan tulang punggung interner kecepatan tinggi," kata Rudiantara.

Baca juga artikel terkait INTERNET atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom