tirto.id - Kepala Rumah Sakit (RS) Pelni, Dewi Fankhuningdya mengatakan terdapat 24 korban demonstrasi di depan DPR dan sekelilingnya selama dua hari ke belakang, yang ditangani oleh RS Pelni.
"Korban di hari pertama keadaanya bervariasi, pada umumnya luka ringan, tersisa Faisal [Amri] saja," ungkap Dewi saat ditemui di RS Pelni, Jakarta Barat, pada Kamis (26/9/2019).
Pada umumnya, kata Dewi, korban mengalami luka ringan, terkena gas air mata, serta luka lecet. Namun, Dewi tak dapat memastikan apakah luka tersebut dikarenakan benda tumpul atau tajam.
Dewi memaparkan korban terdiri dari 11 orang pelajar, sisanya mahasiswa dan pekerja sekitar Senayan.
Untuk kondisi Faisal, mahasiswa Univeritas Al-Azhar yang menjadi korban pada demo 24 September kemarin, kata Dewi kondisinya semakin membaik.
"Faisal alhamdulillah cukup baik keadaannya pagi ini, sudah dapat berkomunikasi, memberikan respons yang sederhana, tapi masih dalam pengawasan cukup intensif. Sudah bisa ditanyakan nama, cukup baik sih saya nilai kesadarannya," katanya.
Namun saat ini Faisal masih dirawat di ICU. Ia mengalami luka di bagian kepala, serta sempat dioperasi untuk evakuasi pendarahan dan patah di tulang bahu kiri, sejak Selasa (24/9/2019) malam sekitar pukul 21.00 WIB, hingga kemarin (25/9/2019) sekitar pukul 02.00 WIB.
"Kemudian, untuk recovery, kami masih melihat perkembangan terakhir dari Faisal ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa dipindahkan dulu ke ruang rawat biasa. Kemudian, dalam masa pemulihan, lalu bisa pulang dan rawat jalan. Kita doakan yang terbaik," pungkasnya.
Faisal menjadi korban selepas kericuhan terjadi akibat gas air mata yang ditembak polisi dalam demonstrasi #ReformasiDikorupsi di Gedung DPR pada Selasa (24/9).
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono menjelaskan sebanyak 254 mahasiswa menjadi korban dari peristiwa itu. Salah satunya Faisal Amir, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Al Azhar Indonesia.
Merespons kejadian tersebut, Rektor Universitas Al Azhar Indonesia Asep Saifuddin sempat menegaskan akan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki dugaan kasus penganiayaan terhadap Faisal Amir. Selain itu, ia akan berusaha memberikan bantuan bagi Faisal dan keluarganya.
"Saat ini kami sedang rapat dan dalam waktu dekat akan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus ini," ujar Asep dilansir dari Antara.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Irwan Syambudi