tirto.id -
Para pecinta otomotif di Indonesia berharap Rio Haryanto tampil maksimal atau setidaknya bisa menyelesaikan lap balapan Formula 1 (F1) Australian Grand Prix yang akan berlangsung di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia, Minggu (20/3/2016) besok.
“Jika untuk bersaing dengan pembalap papan atas macam (Lewis) Hamilton dan (Sebastian) Vettel sulit, tapi setidaknya dari lap yang ada bisa diselesaikan,” kata Edi Syafriadi, seorang pecinta otomotif asal Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (19/3/2016).
Edi menilai, kualitas Rio Haryanto tak jauh berbeda dibanding para pembalap lain di kasta F1. Hanya saja, mobil yang dipakai pembalap muda kebanggaan Indonesia itu termasuk kelas bawah. Akibatnya, pencapaian Rio di dua sesi latihan kemarin kurang memuaskan.
Di latihan sesi pertama pada Jumat (18/2/2016), Rio Haryanto mencatat waktu satu putaran 1 menit 43,372 detik dan berakhir di urutan ke-19 dari 20 pembalap. Sedangkan di latihan sesi kedua, pembalap asal Solo berusia 23 tahun ini menempati posisi ke-14 dari 15 pembalap dengan catatan waktu 1 menit 44,304 detik.
Di mata Edi, Rio Haryanto memiliki modal kepercayaan diri yang tinggi. Disertai karakter yang kalem, Edi mengharapkan kedua faktor tersebut mampu dijadikan modal andalan Rio untuk menaklukkan 58 putaran lintasan Sirkuit Albert Park sepanjang 5.303 kilometer itu. “Setidaknya Rio dapat bertahan sama seperti pembalap lain dapat menyelesaikan lap,” harap Edi.
Harapan serupa juga dipanjatkan seorang pecinta otomotif lain, Hari Naldo, yang ingin prestasi Rio di ajang Formula 1 bisa melecutkan semangat nasionalisme baru di tengah-tengah masayarakat. Masyarakat Indonesia menurut Hari sedang krisis nasionalisme akibat buruknya prestasi bulu tangkis dan carut-marut di persepakbolaan nasional.
Hari menambahkan bahwa hasil tes atau babak kualifikasi tak menjadi indikator posisi dari Rio Haryanto. “Tak peduli Rio ada di posisi terakhir atau pertama, bisa menyelesaikan balapan dari semua lap yang ada, sudah menjadi keberhasilan,” imbuhnya.