tirto.id - Triliunan rupiah disiapkan pemerintah untuk menghadirkan sejumlah bantuan sosial bagi warga. Mulai dari bantuan langsung tunai (BLT) upah hingga program Kartu Prakerja.
BLT atau bansos ini merupakan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) demi menjaga kelangsungan perekonomian termasuk menjaga daya beli masyarakat selama pandemi Covid-19.
Sebagai bentuk respons terhadap pandemi Covid-19, berbagai kebijakan yang adaptif memang diterapkan oleh Pemerintah. Mulai dari kegiatan refocusing dan realokasi anggaran hingga pemberian stimulus ekonomi.
Tidak hanya melibatkan kebijakan fiskal dengan mengalokasikan anggaran kesehatan sebesar Rp87,55 triliun, pemerintah juga menghadirkan program pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp607,65 triliun.
Dalam hal bansos misalnya, pemerintah menyiapkan dana sebanyak Rp37,87 triliun untuk program BLT upah bagi pekerja dengan upah di bawah Rp5 juta. Kini sudah terealisasi 9,5 persen atau Rp3,61 triliun.
Ada juga Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro kepada 12 juta orang. Dana yang disiapkan pemerintah mancapai Rp22 triliun yang kini sudah terealisasi 61 persen per 10 September 2020.
Ada juga Program Kartu Prakerja bagi warga yang berusia di atas 18 tahun, tidak sedang sekolah atau kuliah, pekerja yang terkena PHK atau yang sedang mencari pekerjaan.
Bantuan Prakerja ini berupa pelatihan dan bantuan insentif usai pelatihan dengan besaran Rp3,5 juta bagi peserta yang lolos. Untuk program ini pemerintah menyiapkan dana hingga Rp20 triliun.
Berikut Bansos, BLT dan Subsidi Pemerintah Bagi Warga Indonesia:
BLT Upah BPJS Ketenagakerjaan
- Total Dana : Rp37,87 triliun
- Target : 15,7 juta orang
- Realisasi : 9,5 persen Rp3,61 triliun untuk gelombang 1 dan 2
Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro
- Total Dana : Rp22 triliun
- Target : 12 juta orang
- Realisasi : 61 persen Rp13,4 triliun per 10 September
Program Keluarga harapan (PKH)
- Total Dana : Rp37,4 triliun
- Target : 10 juta keluarga
- Realisasi : 77 persen Rp29,13 triliun per 4 September
Bantuan Langsung Tunai Dana Desa
- Total Dana : Rp31,80 triliun
- Target : 12,3 juta kapala keluarga
- Realisasi : 33 persen Rp10,5 triliun per 4 September
Bansos Tunai Luar Jabodetabek
- Total Dana : Rp32,4 triliun
- Target : 9,18 juta orang
- Realisasi : 67,3 persen Rp21,82 triliun untuk gelombang 1 dan 2
Bansos Tunai Program Kartu Sembako Non-PKH
- Total Dana : Rp4,5 triliun
- Target : 9 juta PKM
- Realisasi : 100 persen Rp4,5 triliun per 1 September
Diskon Listrik (450 VA dan 900 VA)
- Total Dana : Rp15,4 triliun
- Target : 33,64 juta orang
- Realisasi : 79,1 persen Rp12,18 triliun hingga Desember
Bansos Sembako Jabodetabek
- Total Dana : Rp6,8 triliun
- Target : 4,2 juta orang
- Realisasi : 57,2 persen Rp3,89 triliun per 4 September
KUMKM
- Total Dana : Rp1 triliun
- Target : 100 koperasi
- Realisasi : 67 persen Rp670 miliar per 6 September
Kartu Prakerja
- Total Dana : Rp20 triliun
- Target : 5,6 juta orang
- Realisasi : 54,7 persen Rp10,93 triliun hingga Desember
Dari sejumlah bantuan sosial di atas, pemerintah bakal melanjutkan empat program bantuan hingga 2021. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Senin (7/9/2020).
Program-program lanjutan yang dijadikan prioritas untuk bansos, menurut Menko Perekonomian, yaitu:
- Bansos tunai yang terkait dengan Banpres Presiden untuk UMKM akan dilanjutkan.
- Bantuan untuk subsidi gaji itu juga akan dilanjutkan di kuartal pertama tahun depan.
- Bansos terkait dengan Kartu Prakerja.
- Bantuan terkait dengan bansos tunai, PKH, dan sembako.
Dengan demikian, Airlangga menyebutkan bahwa program-program ini diharapkan untuk masih menjaga daya beli masyarakat di dalam situasi pandemi Covid-19.
Editor: Agung DH