Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Ridwan Kamil Sebut Kasus COVID-19 di Jabar 75% dari Daerah Bodebek

Ridwan Kamil mengatakan kasus COVID-19 di Jawa Barat sekitar 75 persennya berasal dari daerah Bodebek.

Ridwan Kamil Sebut Kasus COVID-19 di Jabar 75% dari Daerah Bodebek
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) menelpon saat meninjau RSUD Depok di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa (15/9/2020). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/pras.

tirto.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan 75 persen kasus COVID-19 di Jawa Barat muncul dari kawasan Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek). Pria yang akrab disapa Emil pun menyebut kalau dirinya harus turun ke lapangan dalam menyelesaikan masalah teknis di Bodebek.

Dalam wawancara dengan Juru Bicara Pemerintah dalam Penanganan COVID-19, Reisa Brotoasmoro dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/10/2020), Emil menyampaikan geografi Jawa Barat dalam penanganan COVID-19. Geografi pertama adalah Bodebek, yakni daerah yang dekat dengan Jakarta.

Daerah tersebut adalah Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor. Kedua adalah Bandung Raya dan ketiga adalah 27 kabupaten kota di Jawa Barat. Emil mengaku berkantor di Kota Depok karena melihat tingginya kasus COVID-19 di daerah tersebut.

"Kenapa di Depok? Karena setiap hari 75 persen kasus Jawa Barat itu datangnya dari zona Bodebek," kata Emil, Jumat (9/10/2020).

Emil menuturkan, angka kasus Bodebek rerata 70 persen-75 persen per hari. Sebagai catatan, kasus COVID-19 di Depok berdasarkan laman https://ccc-19.depok.go.id/ per 9 Oktober 2020 mencapai 5.391 kasus. Sekitar 3.741 orang di nyatakan sembuh dan 154 orang meninggal.

Sementara itu, berdasarkan angka yang dirilis Satgas pada 9 Oktober 2020 menyatakan total kasus positif di Jawa Bara mencapai 26.763 atau bertambah 504 kasus dibandingkan kemarin. Total kasus sembuh 16.529 atau naik 563 kasus dibandingkan kemarin. Sementara itu, kasus meninggal 529 atau naik 2 kasus dibandingkan kemarin.

Emil memutuskan untuk berkantor di Depok karena pilkada. Ia ingin Pilkada Depok berjalan lancar sekaligus tidak ada klaster penyebaran COVID-19.

"Jadi seminggu, kadang sehari, kadang 2 hari saya mengkonsolidasikan dukungan," kata Emil.

Pria yang juga arsitek itu mencontohkan bagaimana Depok mengalami kesulitan dalam kapasitas tempat tidur. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berhasil membantu 40 tidur ICU tambahan dalam penanganan COVID-19 di Depok. Oleh karena itu, ia yakin beberapa masalah tidak bisa diselesaikan lewat koordinasi saja.

"Hari ini COVID-19 gak bisa dikendalikan modal HP, telpon atau vicon aja. Memang ada hal teknis dan biasanya dalam suasana yang sedih, stres kehadiran pemimpin itu penting. Jadi saya merasakan sendiri kalau saya turun ke lapangan memonitor warga banyak yang berterima kasih, banyak yang ngedoain. Itu lah kenapa kita harus imbanglah kapan di ruangan, kapan kita ke lapangan," kata Emil.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz